7 Masjid Unik di Afrika, Ada yang Dibuat dari Lumpur hingga Dibangun Sahabat Nabi

LANGIT7.ID - Di setiap negara muslim, masjid memiliki arsitektur khas dengan menara, kubah, lengkungan, hingga mosaik. Elemen tersebut dibawa oleh orang Arab saat mereka berdakwah ke suatu negeri. Namun, di beberapa negara, arsitektur masjid tampak berdesain vernakular yang disesuaikan dengan keterampilan warga dan ketersediaan bahan lokal. Di antaranya beberapa masjid di Afrika. Masjid di kawasan ini bervariasi dan unik.

Berikut ini 7 masjid unik yang ada di Afrika:

1. Masjid Agung Djenne, Mali



Masjid Agung Djenne terletak di Mali Afrika Barat. Bangunan itu merupakan salah satu tempat ibadah paling unik di dunia. Arsitektur masjid itu mirip Istana pasir dan menjadi pencapaian terbesar arsitektur Sudano-SAhel.

Masjid Agung Djenne menjulang tinggi di antara permukiman warga yang terbuat dari batu bata. Pembangunan masjid dilakukan dengan bahan-bahan lokal dan teknik desain tradisional. Djenne didirikan antara 800 dan 1250 M dan berkembang sebagai pusat perdagangan, pembelajaran agama Islam termasyhur pada abad ke-13.

Baca Juga: Menjelajah ke 7 Masjid Megah di Eropa Timur dan Eropa Tengah

Selama berabad-abad, Masjid Agung Djenne sudah menjadi episentrum kehidupan beragama dan budaya Mali. Masjid ini juga diperuntukkan sebagai tempat festival tahunan yang disebut Crepissage de La Grand Mosque.

2. Mosque of the Companions, Massawa



Mosque of the Companions, Massawa atau Masjid Para Sahabat merupakan sebuah masjid di Kota Massawa, Eritra. Masjid itu berasal dari awal abad ke-7 dan diyakini sebagai salah satu masjid pertama di dunia.

Masjid itu juga disebut dibangun oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW saat melakukan perjalanan ke Afrikan untuk menghindari penganiyaan kafir Quraisy pada masa-masa awal dakwah Islam.

Tampilan masjid saat ini sudah berbeda saat pertama kali dibangun dengan penambahan mihrab pada akhir abad ke-7 dan menara pada abad ke-9. Setelah itu, tidak ada lagi pengembangan arsitektur hingga saat ini.

3. Masjid Al-Qiblatayn, Zeila



Masjid al-Qiblatayn terletak di Zeila, Somaliland dan dibangun pada abad ke-7. Masjid ini dipercaya dibangun setelah para sahabat hijrah ke Abyssinia. Itu merupakan masjid tertua di kota tersebut.

Meski Sekarang sebagian besar bangunan sudah runtuh. Masjid itu memiliki dua mihram yang mempresentasikan sebelum arah kiblat dipindahkan ke Kakbah, Mekkah. Mihrab pertama menghadap ke Mekkah dan satu mihrab lagi menghadap ke barat laut yang menghadap ke Baitul Maqids, Palestina. Kedua kiblat itu berdiri selama bertahun-tahun hingga akhirnya runtuh pada 2016.

4. Masjid Fakr Ad-Din, Somalia



Masjid Fakr Ad-Din, Somalia, dibangun pada abad ke-13. Terletak di Hamar Weyne, bagian tertua dari kota ini. Itu adalah masjid tertua ketujuh di Afrika.

Masjid itu dibangun pada 869 H oleh Sultan Somalia pertama dari Kesultanan Mogadishu dan pendiri Dinasti Garen yang disebut Fakr ad-Din. Dia diyakini berasal dari suku bangsawa Somalia yang dikenal sebagai Ajuran (klan).

Batu, termasuk marmer dan batu karang India adalah bahan utama yang digunakan dalam pembangunan masjid. Struktur ini menampilkan bangunan persegi panjang yang ringkas, dengan sumbu mihrab berkubah. Ubin berglasir juga digunakan dalam dekorasi mihrab, salah satunya mengandung prasasti bertanggal.

5. Masjid Al-Azhar, Kairo



Masjid Al-Azhar, Kairo, Mesir dibangun mulai pada 4 April 970 oleh Jawhar al-Siqili. Masjid ini merupakan bangunan artistik pertama yang dibangun Dinasti Fatimiyah, Penguasa Mesir, Afrika Utara, dan semenanjung Arab.

Masjid Agung Al-Azhar awalnya diberinama Masjid Kairo, nama Al-Azhar diberikan terinspirasi dengan putri Nabi Muhammad SAW, Fatimah Az-Zahrah. Namun, para sejarawan berbeda pendapat soal perubahan nama itu.

Masjid Al-Azhar kemudian mengalami perkembangan menjadi universitas yang dipimpin oleh Al-Aziz Billah. Setelah menjadi Universitas, Masjid Al-Azhar ditutup pada 1171. Penutupan berlangsung selama 100 tahun setelah Dinasti Ayyubiyah menguasai Mesir.

Masjid Al-Azhar lalu dibuka kembali oleh Dinasti Mamluk, yang menggantikan Dinasti Ayyubiyah pada 1266. Sultan Al-Zaher Baybar, penguasa Mamluk yang membuka kembali masjid. Selanjutnya, masjid mengalami renovasi setelah 300 tahun berdiri, tepat pada 1302.

6. Masjid Menara Gobarau, Katsina



Gobarau Minaret dibangun lebih dari 300 tahun yang lalu. Uniknya, masjid itu dibangun dari tanah liat dan lumpur yang dipanggang. Itu adalah menara setinggi 50 kaki atau 15 meter yang terletak di pusat kota Katsina. Menara tersebut kini telah menjadi simbol kota.

Selama berabad-abad, bangunan unik itu telah digunakan sebagai masjid, pusat pendidikan Islam, dan menara tinggi untuk sebagai tempat pemantau militer.

Baca Juga: 7 Masjid Megah di Asia Tengah, dari Kazakhstan hingga Uzbekistan

Menara Gobarau diyakini sebagai salah satu bangunan tertinggi di Negara Bagian Katsina. Menara ini juga dibangun 664 tahun yang lalu. Menara mencerminkan arsitektur gaya Timbuktu. Meskipun dibangun untuk tujuan keagamaan, Gobarau diubah menjadi menara keamanan dan sekarang menjadi objek wisata.

7. Masjid Ashabul Kahfi, Tunisia



Mosque of the Seven Sleepers, yang terletak di Chenini, Tataouine, Tunisia ini dipercaya merupakan tempat ashabul kahfi tidur seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an pada Surah Al-Kahfi.

Namun, Al-Qur’an tidak menyebutkan lokasi pasti letak gua tersebut. Ada yang mengatakan di gua dekat Ephesus, Turki, Tunisia, dan bahkan China. Namun, masjid yang terletak di Tunisia ini cocok untuk mendalami kisah pemuda ashabul Kahfi yang tidur selama 309 tahun.