LANGIT7.ID - , Jakarta - Belakangan ini,
lembaga pendidikan keagamaan berbasis
pesantren tengah menjadi sorotan karena kasus kekerasan. Salah satu yang menjadi perhatian publik adalah
Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) atas kasus tewasnya santri AM (17) yang diduga dianiaya seniornya.
Melihat ini, menimbulkan pertanyaan di benak masyarakat terkait keamanan ponpes untuk anak-anak?
Baca juga: Tanggapi Kasus Kematian Santri Gontor, Kemenag akan Sosialisasi Pola Asuh PonpesDirektur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghofur meyakini pesantren masih aman untuk anak-anak.
Hal tersebut didasari dari data yang dimiliki akan minat masyarakat terhadap pesantren tidak turun, meski banyak pemberitaan buruk.
"Melihat animo masyarakat yang begitu besar dalam menitipkan anak di pesantren, saya percaya bahwa pesantren aman," ujar Waryono dikutip dari YouTube Kemenag RI, Sabtu (17/9/2022).
Justru, lanjut dia, di masa pandemi lembaga yang paling dipercaya oleh masyarakat untuk menitipkan anaknya adalah pesantren.
"Saya tidak tahu apakah keajaiban pesantren atau apa, tapi ini juga menjadi refleksi bersama untuk
pengasuh pesantren dan para pendiri bahwa hal ini tidak boleh dikecilkan, tetap harus menjadi evaluasi bahwa kejadian-kejadian seperti demikian tidak boleh terjadi lagi atau terulang lagi," ucapnya.
Baca juga: Respons Kasus Santri AM, Puan Dorong Evaluasi Sistem Belajar di PonpesLebih lanjut, Waryono berpesan untuk pengasuh maupun santri, untuk menyelesaikan masalah dengan berdialog bukan lewat kekerasan.
"Penyelesaian masalah tidak dengan kekerasan, melainkan justru bagaimana berdialog," pungkas Waryono.
(est)