LANGIT7.ID, Jakarta - Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) mengungkapkan bahwa
DKI Jakarta berpotensi menghadapi bencana besar seperti kebakaran, banjir, gempa hingga tenggelam pada 2050 mendatang. Pemprov DKI pun diminta membangun kesiapsiagaan dan meminimalisir risiko bencana tersebut.
"Kami perlu lebih banyak memapar publik agar dapat melakukan langkah-langkah antisipatif sebelum
bencana datang. Dan perlu mengedukasi bagaimana cara meminimalisir risiko saat bencana itu benar-benar terjadi," kata Kordinator Presidium FPRB DKI Jakarta, Ahmad Lukman dalam keterangannya, dikutip Jumat (23/9/2022).
Baca Juga: Tanpa Dikordinir Baik, Relawan Juga Bisa Merepotkan di Lokasi BencanaKetua bidang komunikasi
FPRB DKI, Lukman Azis Kurniawan melihat penyebab bencana ini disebabkan oleh siklus alami bumi yang tak bisa dihindari. "Ini tak bisa dihindari. Hanya perlu diwaspadai dan meminimalisir dampaknya," ujarnya.
Penyebab selanjutnya ialah akibat ulah manusia maupun industri. Namun, hal ini dinilai masih bisa dicegah dan dihentikan agar tidak menimbulkan bencana bagi manusia.
Dalam upaya pencegahan, Lukman menambahkan unsur pentahelik wajib bersinergi agar risiko bencana bisa diminimalisir. Dia menilai semua pihak tidak bisa melakukan pencegahan sendiri.
Baca Juga: Perempuan Harus Disiapkan dalam Upaya Penanggulangan Bencana"Enggak bisa jalan sendiri-sendiri, saatnya kolaborasi. Lewat forum ini, pemikiran kita dirumuskan hingga menghasilkan rekomendasi komprehensif. Ini sesuai amanah FPRB DKI yang harus terlibat aktif memberikan masukan dan pertimbangan kepada pemerintah terkait resiko bencana di Jakarta," ujar Lukman Azis.
Lukman membeberkan bahwa usulan ini diperoleh dari hasil kajian akademis, temuan di lapangan dan pengalaman sejarah di Jakarta. Untuk itu perlu memberikan masukan tepat agar regulasi yang dihasilkan bisa dibuat secara tepat dan cermat demi kebaikan masyarakat DKI.
Berikut ini tujuh rekomendasi FPRB untuk Pemprov DKI Jakarta:1. Pelibatan semua unsur pentahelik hingga ke tingkat kelurahan
2. Memberikan ruang bersuara serta peran serta anak dan kaum muda dalam pengurangan resiko bencana
3. Penguatan sosialisasi tentang informasi dan fasilitas bagi para penyandang disabilitas di ibukota bila menghadapi bencana
4. Mengajak dunia usaha di DKI proaktif dan sadar bencana (baik bencana karena siklus alam maupun bencana yang disebabkan ulah manusia/industri)
5. Keterlibatan Tokoh agama, adat, masyarakat, perempuan dalam pengurangan risiko bencana
6. Penguatan peran media dalam menyosialisasikan pengurangan resiko bencana dan adaptasi perubahan iklim.
7. Penguatan kapasitas masyarakat dalam mitigasi adaptasi perubahan iklim melalui sosialisasi dan pelatihan.
Baca Juga:
LPB MUI Harap FPRB DKI Mampu Meminimalisir Risiko Bencana di Ibu Kota
Sikapi Bencana Alam, Benarkah karena Ulah Manusia?(asf)