LANGIT7.ID - Saat fajar tapi langit masih gelap, bukalah jendela dan juga pintu jika perlu. Ini hal sederhana tapi manfaatnya luar biasa untuk kesehatan keluarga.
Asy Syaikh Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah berkata:
“Ada seorang yang menceritakan kepadaku, dahulu di negerinya ada seorang buta yang mengetahui terbitnya fajar dengan aromanya. Ya, dengan aroma fajar, tanpa menyaksikannya. Maka jika ia mencium aroma fajar, ia bangkit mengumandangkan azan. Lalu jika manusia memerhatikan fajar, mereka mendapatinya memang sudah terbit.
Maka engkau mengetahui, bahwasanya fajar itu memiliki aroma. Saya pernah mendengar atau membaca dari beberapa kitab kedokteran, bahwasanya pada waktu terbit fajar, akan muncul gas atau sesuatu yang serupa dengan gas. Oleh karena itu mereka menganjurkan untuk membuka jendela-jendela rumah tatkala terbit fajar, agar masuk gas ini yang akan mendukung kehidupan.” [Syarh Umdah Al-Ahkam 1/575].
Begitu tentang bukalah jendela waktu fajar seperti dinukil dari
nasihatsahabat.com, Rabu (18/9/2021). Luar biasa manfaat dari udara pagi.
Namun aktivitas ini mungkin kurang akrab bagi masyarakat modern perkotaan. Bisa jadi karena alasan kemanan. Padahal manfaat membuka jendela saat fajar memberikan banyak kebaikan.
Udara pagi akan langsung mengganti udara pengap yang memenuhi rumah sepanjang malam. Karbondioksida sebagai gas buang pernafasan akan keluar dan penghuni mendapatkan udara baru yang lebih segar untuk dihirup.
Saat pagi, tubuh dan otak manusia membutuhkan oksigen lebih untuk bersiap menjalani aktivitas dengan lebih semangat dan positif.
Menurut penelitian dari Mayo Clinic, sinar matahari dan udara pagi yang cukup membantu tubuh memproduksi hormon serotonin. Ini hormon penting yang berperan meningkatkan perasaan bahagia, tenang, dan fokus.
Selain itu, paparan sinar matahari sangat bermanfaat bagi orang yang menderita depresi, gangguan dysphoric pramenstruasi dan pada wanita hamil dengan depresi.
Menghirup udara pagi lalu keluar ketika matahari mulai bersinar terutama di musim penghujan yang cenderung menghadirkan mood "kelabu" bisa mendongkrak semangat secara signifikan.
Tak hanya itu, sinar matahari yang masuk akan membuat rumah terbebas dari bakteri. Jangan biarkan rumah dalam kondisi gelap dal lembab, karena justru memberi ruang nyaman bagi bakteri dan kuman berkembang, apalagi masa pandemi seperti sekarang.
Apalagi Berdasar studi World Health Organization (WHO), kualitas udara yang buruk di dalam rumah diduga menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya penyebaran penyakit menular dan kematian di negara-negara berkembang.
Selain masalah fisik, sebuah studi dari University of Alabama menyatakan kurang sinar matahari pagi akan membuat kemampuan otak menurun. Padahal setiap kali mengerjakan tugas, Anda perlu pikiran yang jernih.
Bagaimana sudah hirup udara segar pagi ini? Jika hari ini terlewat, jangan tunda lagi besok.
(arp)