LANGIT7.ID, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra),
Abdul Muhaimin Iskandar, mengingatkan pemerintah untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan nasional. Langkah itu guna mengantisipasi krisis pangan yang mengancam sejumlah negara.
Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin itu mengatakan dunia saat ini masih dihantui
krisis pangan akibat perang Rusia dan Ukraina. Hal itu belum ditambah kekhawatiran krisis pangan dapat memicu gerak inflasi, termasuk bagi Indonesia lantaran distribusi komoditas terhambat.
"Sebentar lagi kita akan masuk 2023 yang akan sangat menantang terutama persoalan ketahanan pangan. Menghadapi ancaman krisis pangan global maka memperkuat ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama," kata Gus Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu (5/11/2022).
Baca Juga: Solusi Hadapi Anomali Iklim dan Kelangkaan PanganPolitisi Partai Keadilan Bangsa (PKB) itu juga menyoroti realisasi serapan anggaran
ketahanan pangan yang dirasa belum optimal. Rendahnya serapan anggaran ketahanan pangan menjadi persoalan lain yang perlu disikapi tegas oleh pemerintah.
"Saya heran juga realisasi anggaran ketahanan pangan masih rendah, baru mencapai 40,7 persen per 30 September 2022. Ini perlu ketegasan Pemerintah menggenjot belanja anggaran ketahanan pangan," ujarnya.
Gus Muhaimin menilai penambahan anggaran ketahanan pangan hingga Rp95 triliun pada 2023 sebagai keputusan tepat dalam mendorong ketersediaan, akses hingga peningkatan kualitas pangan. Meski begitu, setiap pemangku kebijakan diimbau mengoptimalkan dana tersebut demi tercapainya program ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: UBN: Ancaman Krisis Pangan Harus Terus Dimitigasi"Satu sisi penambahan anggaran ketahanan pangan sampai Rp 95 triliun bagus, tapi di sisi yang lain komitmen pemerintah pusat maupun daerah harus seiring dengan semangat mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan begitu saya optimis Indonesia kuat dan bebas dari ancaman krisis pangan," ucapnya.
Selain itu, Gus Muhaimin juga mengingatkan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna meningkatkan ketahanan pangan nasional dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Gus Muhaimin menyatakan komitmen itu bisa terealisasi dengan baik apabila setiap kementerian dan lembaga terkait bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Pak Jokowi berulang kali menyampaikan komitmen untuk terus meningkatkan produksi dan menjamin ketercukupan pangan dalam negeri. Ini yang harus dipegang oleh setiap kementerian dan lembaga. Semua perlu berjalan beriringan agar ketahanan pangan kita betul-betul terealisasi," tuturnya.
Baca Juga:
4 Langkah Teknis Antisipasi Krisis Pangan
Keadilan Konstitusional dan Penanganan Krisis Berjalan Seiring(gar)