LANGIT.ID, Jakarta - Para ilmuwan menemukan
virus membeku selama lebih dari 48.500 tahun di bawah danau wilayah Siberia, Rusia. Virus tersebut dinamakan sebagai virus-virus zombie.
Virus-virus itu ditemukan secara tidak sengaja saat peoses pencarian permafrost kuno. Sebagai informasi, permafrost kuno merupakan tanah membeku yang biasa ditemukan di Kutub Utara dan umumnya bekuan es berusia ribuan tahun.
Menurut para ahli, pencairan permafrost kuno dilakukan terkait dengan
perubahan iklim yang dinilai menimbulkan ancaman baru bagi manusia.
Adapun virus-virus zombie yang ditemukan sejumlah 24. Salah satu virus berhasil dihidupkan, sebelumnua membeku di bawah danau lebih dari 48.500 tahun.
Peneliti Eropa memeriksa sampel kuno dari permafrost di wilayah Siberia Rusia. Mereka menghidupkan kembali dan mengkarakterisasi 13 patogen, disebut ‘virus zombie’. Secara mengejutkan, virus tersebut bisa menular meskipun sudah ribuan tahun terperangkap di tanah beku.
Baca Juga: Waspada Koinfeksi Virus, IDI Ungkap PemicunyaTim peneliti dari Rusia, Jerman, dan Perancis mengatakan, ada risiko biologis menghidupkan kembali virus zombie tersebut, yakni dapat menginfeksi mikroba amoeba. Artinya, kebangkitan virus dapat menginfeksi hewan atau manusia.
“Situasinya akan jauh lebih buruk dalam kasus (menginfeksi) penyakit pada tumbuhan, hewan, atau manusia yang disebabkan oleh kebangkitan virus yang tidak diketahui ini," tulis studi 'An Update on Eukaryotic Viruses Revived from Ancient Permafrost', melansir dari science alert, Jumat (2/11/2022).
Tak hanya itu, para ilmuwan juga menemukan daya hidup virus saat terpapar udara luar. Bahayanya, virus zombie yang ditemukan tetap bisa menular.
“Berapa lama virus ini dapat tetap menular meski terpapar kondisi luar ruangan, dan seberapa besar kemungkinan mereka akan bertemu dan menginfeksi inang sesuai dalam interval tersebut, masih belum dapat diperkirakan,” tulis penelitian itu.
Para ilmuwan juga memperingatkan kemungkinan risiko virus akan meningkat dalam pemanasan global. Artinya, ketika tindakan pencairan permafrost terus meningkat, akan lebih banyak orang menghuni Kutub Utara.
"Risikonya pasti akan meningkat dalam konteks pemanasan global ketika pencairan permafrost akan terus meningkat, dan lebih banyak orang akan mengisi Arktik saat usaha industri," kata mereka.
Virus zombie tertua ini telah diidentifikasi sebagai Pandoravirus yedoma, yaitu virus beku yang diidentifikasi mampu menginfeksi organisme lain.
(bal)