LANGIT7.ID, Jakarta - Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah menggelar audiensi ke Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di wakili oleh Ketua Bidang Ketahanan Keluarga Ustadz Ridwan Hamidi dan beberapa pengurus Humas DPP Wahdah Islamiyah.
Audiensi ini dilakukan dalam rangka follow up arahan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy terkait Wahdah Islamiyah segera membuat MoU bersama BKKBN untuk melakukan kerja sama utamanya dalam penanganan stunting.
Kunjungan ini disambut baik oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, di Ruang Kantor BKKBN, di Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.
Baca Juga: BKKBN: Hari Anak Sedunia Momentum Perbaiki Generasi Mendatang“Alhamdullah kita berbahagia hari ini BKKBN kedatangan teman-teman dari Wahdah Islamiyah, yang pertama kali datang kesini dan kami berterima kasih. Tentu banyak sekali yang kita bangun dalam diskusi untuk kemudian nanti bisa kita kerjasama di lapangan," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, diterima Senin (12/12/2022).
"Kita tahu bahwa bagaimana bisa memberikan edukasi di dalam keluarga dan kita ingin menciptakan keluarga yang punya ketahanan yang bagus, ketahanan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, keluarga yang maslahah dan ini bisa kita bangun bersama,” imbuhnya.
Menurut Hasto, BKKBN merupakan bagian dari pemerintah yang menjalankan tugas birokrasi termasuk dalam sosialisasi untuk penanganan stunting. BKKBN, kata dia, bagian dari umara yang menjalankam tugas birokrasi. Sementara para ulama mempunyai banyak ilmunya untuk bisa menyampaikan kepada keluarga, sehingga stunting bisa lebih cepat untuk diturunkan dan sukses di dalam sosialisasi dikeluarga.
"Kalau seandainya para alim ulama ikut turun dengan segenap ilmunya bersama BKKBN, saya yakin kita akan lebih menyempurnakan,” ujar Hasto Wardoyo.
Sebelumnya, Menko PMK menegaskan untuk membuat kerja sama MoU antara Wahdah Islamiyah dengan BKKBN. “Buat saja kerja sama MoU dengan BKKBN untuk pusat, nanti kami yang minta respon. Intinya kita ingin semua elemen umat Islam harus merupakan rangkaian yang saling menguatkan dan membuat warna yang indah dan alat perekatnya adalah ukhuwah Islamiyah,” kata Menko PMK Muhadjir.
BKKBN memiliki relawan di seluruh Indonesia. Menurut Hasto, setiap desa ada namanya tim pendamping keluarga dengan jumlah 600 ribu orang di seluruh Indonesia.
“Jadi hari ini nanti kalau Wahdah Islamiyah itu dimana tempatnya berada, itu kita punya kontak personnya disana yang pendamping keluarga yang stunting. Kita punya teman-teman relawan di lapangan, jadi Insya Allah di seluruh Indonesia kita bisa join dan kolaborasi,” kata Hasto.
Dalam kesempatan sama, Ketua Bidang Ketahanan Keluarga DPP WI, Ridwan Hamidi menyampaikan, dari berbagai program BKKBN dan Bidang Ketahanan Keluarga DPP WI banyak titik temu yang bisa dilakukan.
Salah satunya terkait peningkatan kualitas keluarga, yang menjadi visi dari BKKBN. Hal tersebut sangat erat hubungannya dengan yang dilakukan Bidang Ketahanan Keluarga DPP WI.
“Alhamdulillah kita disambut baik oleh Kepala BKKBN, berkesempatan untuk menggali berbagai program yang diselenggarakan oleh BKKBN untuk kita jajaki peluang-peluang kerja sama antara Bidang Ketahanan Keluarga DPP Wahdah Islamiyah dengan BKKBN. Banyak titik temu yang bisa kita lakukan di antaranya peningkatan kualitas keluarga yang menjadi visi dari BKKBN,” tutur Ridwan.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin: Stunting Bisa Jadi Materi Ceramah Dai(zhd)