LANGIT7.ID - , Jakarta - Sepanjang 2022, tak sedikit raksasa teknologi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (
PHK) massal terhadap karyawannya. Usai Twitter, Meta, hingga
Amazon, kini giliran
Google mengisyaratkan PHK akibat badai ekonomi global yang buruk.
CEO Google, Sundar Pichai dalam rapat umum mengatakan, sulit untuk menentukan komitmen di masa depan terkait dengan kondisi ekonomi global.
Baca juga: Penjualan Tak Menguntungkan, Amazon Bakal PHK 10.000 Karyawan"Sangat sulit untuk memprediksi masa depan, jadi sayangnya, saya tidak bisa duduk di sini dengan jujur dan membuat komitmen ke depan. Kami mencoba membuat keputusan penting memprioritaskan bagaimana menghadapi badai (ekonomi) dengan lebih baik, terlepas dari apa yang ada di depan," kata Pichai, melansir dari Analytics in Sight, Rabu (14/12/2022).
Seperti diketahui, sebelumnya pada November 2022 lalu, Alphabet, anak perusahaan Google dikabarkan PHK 6 persen karyawannya atau sekitar 100.000 orang yang berkinerja buruk.
Meski demikian, Pichai mengatakan, Google masih berupaya dengan memperlambat laju perekrutan dan membuat perusahaan 20 persen lebih efisien.
"Terlepas dari apa yang ada di depan, Saya pikir itulah yang harus kita fokuskan dan coba lakukan yang terbaik di sana," tutur Pichai.
Baca juga: Meta Umumkan PHK Massal, 11.000 Karyawan TerdampakPichai sudah beberapa kali memeringatkan karyawan Google tentang tantangan dan ketidakpastian yang akan dihadapi perusahaan. Ia meminta karyawan meningkatkan produktivitas dan tidak menyamakan kesenangan dengan uang.
Google juga memiliki sistem baru bernama GARD untuk penilaian performa karyawannya. Ini berkaitan dengan rencana Google mengurangi 10.000 karyawan melalui penilaian peringkat kinerja.
(est)