LANGIT7.ID, Jakarta - Pimpinan AQL Islamic Center, KH Bachtiar Nasir, meresmikan Rumah Guru Qur’an di kompleks Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Ar-Rahman, Jonggol, Jawa Barat. Pembangunan rumah tersebut merupakan upaya kaderisasi Guru Qur’an, guru Tadabbur Al-Qur’an, dan Da’i peradaban Qur’an.
“Acara peresmian rumah guru Qur’an dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus sebagai laporan kepada para muhsinin yang telah menginfakkan hartanya dalam pembangunan ini,” kata Rektor STIQ, Ustaz Haris Renaldi, melalui pesan singkat kepada
Langit7.id, Jumat (23/12/2022).
Ustadz Haris menjelaskan, Rumah Guru Qur’an tersebut merupakan fasilitas bagi para dosen dan guru. Menurut dia, guru maupun dosen memiliki peran sentral dalam melahirkan generasi Qur’ani di masa depan.
Baca Juga: Menag Harap Al Azhar Tambah Kuota Beasiswa Mahasiswa IndonesiaPembangunan Rumah Guru Qur’an itu, kata dia, menjadi salah satu upaya pihak STIQ memuliakan para dosen guru. Mengingat jasa mereka tidak bisa dibayar dengan materi. Di sisi lain, mereka bisa berinteraksi selama 24 jam dengan para mahasiswa yang tinggal di asrama.
“Ini salah satu cara kita memuliakan mereka adalah dengan membantu pembangunan rumah guru Qur'an,” tutur Ustaz Haris.
STIQ Ar-Rahman mengadopsi sistem pesantren mahasiswa. Guru dan dosen tinggal dalam satu kompleks. Ustaz Bachtiar menyebut kompleks tersebut dengan mujamma AQL atau kompleks AQL. Ada kegiatan-kegiatan tambahan di luar perkuliahan sebagai bentuk pendidikan karakter untuk para mahasiswa.
![Perkuat Kaderisasi, STIQ Ar-Rahman Bangun Perumahan Dosen]()
“Dengan sistem ini akan mudah membangun karakter dan kepemimpinan mahasiswa. Selain itu kegiatan mahasiswa juga dapat dipantau 24 jam sehingga semua kegiatan yang dilaksanakan bermanfaat dan positif,” ujar Ustaz Haris.
Menurut dia, lalu lintas informasi disertai globalisasi sedikit banyak membawa pengaruh negatif bagi kehidupan generasi muda. Tetapi, perkembangan itu tidak bisa dihindari. Harus dihadapi. Maka, pengelola STIQ Ar-Rahman melebarkan sayap kaderisai dengan memberikan kegiatan-kegiatan positif kepada mahasiswa.
“Dengan adanya guru dan dosen Qur'an, mahasiswa dan mahasiswi akan tercerahkan dan terbimbing dalam melakukan segala macam kebaikan dan menjauhkan diri dari maksiat,” ujar Ustaz Haris.
Acara peresmian Rumah Guru Qur’an ditandai dengan pengguntingan pita dan penyerahan kunci secara simbolis kepada dosen dan guru. Kemudian, dilanjutkan dengan seremoni peletakan batu pertama untuk pembangunan dapur dan ruang makan STIQ AR-Rahman, didampingi oleh pimpinan dan ketua-ketua unit AQL Islamic Center.
Baca Juga: Ateis asal Prancis Masuk Islam Setelah Nonton Piala Dunia Qatar“Setelah peletakan batu pertama, acara diakhiri dengan kunjungan tanah yang telah dibebaskan dengan luas 620 meter, dan tanah yang rencana akan dibebaskan dengan luas 1.300 H,” ucap Ustaz Haris.
Ustaz Haris menerangkan, peresmian Rumah Guru Qur’an di komplek STIQ Ar-Rahman digelar pada Rabu (21/12/2022). Acara peresmian ini dihadiri langsung oleh Pimpinan AQL Islamic Center, KH Bachtiar Nasir, Ketua Yayasan Pusat Peradaban Islam (YPPI), ustaz Iswahyudi Mukhlis, Penanggungjawab Badan Wakaf AQL Islamic Center Cabang Jonggol, ustaz Yeri Kusyeri, Ketua STIQ Ar-Rahman, Dr Haris Renaldi, seluruh ketua unit AQL Islamic Center, para donatur, jama’ah serta mahasiswa dan mahasiswi STIQ Ar-Rahman.
STIQ Ar-Rahman merupakan perguruan tinggi berbasis Al-Qur’an dan hadits yang berupaya melahirkan lulusan berkualitas, berdaya saing, beraklak karimah, dan berbudi pekerti luhur. Lembaga pendidikan ini berada di bawah naungan Yayasan Pusat Peradaban Islam (YPPI) yang didirikan KH Bachtiar Nasir pada 29 Oktober 2013.
Sejak awal, YPPI memiliki misi mendirikan universitas Islam berkualitas yang mampu bersaing di tingkat internasional. Untuk mewujudkan rencana itu, YPPI mendirikan STIQ Ar-Rahman sebagai batu loncatan.
Ada enam tujuan yang hendak dicapai dalam upaya kaderisasi tersebut, di antaranya:
1. Menghasilkan insan akademik yang berintelektual, berintegritas, dan berakhlak karimah
2. Membentuk ulama yang berkarakter pemimpin dan pemimpin yang berkarakter ulama
3. Menghasilkan tenaga peneliti yang kompeten yang mampu berdaya saing dalam dunia Islam
4. Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu keislaman, khususnya ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di tingkat nasional dan internasional
5. Mengembangkan sarana dan prasarana berbasis teknologi dalam rangka mewujudkan pendidikan Islam yang berkualitas
6. Menghasilkan karya dan publikasi ilmiah yang berstandar nasional berbasis Al-Qur’an dan Hadits.
Baca Juga: UBN: Medsos Bisa Jadi Jembatan ke Surga Atau Neraka(zhd)