LANGIT7.ID, Jakarta - Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil
Gus Dur merupakan Presiden Indonesia ke-4. Gusdur terpilih menjadi Presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui Pemilu pada tahun 1999 menggantikan BJ Habibie.
Jabtanya sebagai presiden terbilang cukup singkat dari periode Oktober 1999 hingga Juli 2001. Meskipun singkat, Gus Dur telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berdampak besar bagi masyarakat Indonesia.
Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (30/12/2022), pada tahun pertama menjabat sebagai
Presiden, Gus Dur membubarkan Departemen Penerangan. Departemen Penerangan berperan mengontrol dan membina pers, media massa, televisi, film, radio, grafika, percetakan, dan penerangan umum.
Baca Juga: Berkunjung ke Markas NU, Menlu Malaysia Kenang Sosok Gus DurPada masa Orde Baru, Departemen Penerangan dimanfaatkan oleh Presiden Soeharto sebagai alat untuk mengekang kebebasan pers. Oleh karena itu, Gus Dur memutuskan membubarkan Departemen Penerangan agar kebebasan pers bisa terjamin.
Selain itu, sosok Gus Dur juga memiliki tempat istimewa di hati rakyat
Papua. Kepedulian terhadap Papua dia tunjukan dengan mengambil mengambil langkah penyelesaian konflik keamanan di Papua.
Dalam kunjungannya ke Papua, Gus Dur membuka diskusi dan mengundang berbagai tokoh masyarakat Papua tanpa terkecuali untuk memberikan pendapat mereka. Hal tersebut merupakan salah satu upaya Gus Dur memperoleh kepercayaan masyarakat Irian Jaya.
Salah satu hasil dari diskusi tersebut yakni dengan mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua. Nama Irian dirasa kurang cocok, karena memiliki arti dalam bahasa Arab adalah telanjang.
Baca Juga: Cara Gus Dur dan Sinta Nuriyah Didik 4 Putrinya Jadi Perempuan BerdayaGus Dur juga beralasan bahwa dalam kebudayaan Jawa, penggantian nama seorang anak dilakukan jika sang anak sakit-sakitan. Penyakit itu bisa sembuh apabila nama anak tersebut diganti.
Hal tersebut merupakan cara Gus Dur menunjukan kepeduliannya terhadap masyarakat Papua. Pergantian nama dari Irian menjadi Papua pun turut mengembalikan harkat serta martabat masyarakat Papua.
Selanjutnya, krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1998 berdampak pada masa kepemimpinan Gus Dur. Gus Dur kemudian membentuk Dewan Ekonomi Nasional (DEN) guna memperbaiki perokonomian nasional. Kebijakan tersebut pun berhasil membuat ekonomi Indonesia menjadi lebih stabil.
Namun sayangnya, pada tahun 2001 Gus Dur harus meletakan jabatannya sebagai Presiden karena kerap dinilai mengambil langkah-langkah kontroversi oleh lembaga legislatif. Pada 23 Juli 2001, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga:
Haul ke-13 Gus Dur, Melanjutkan Kembali Cita-citanya di Abad ke-2 NU
Keluarga Besar Gus Dur Ulas Sosok Perjuangan KH Abdurrahman Wahid(gar)