Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 18 Mei 2025
home sosok muslim detail berita

Sosok Imam Turki Emre Sahin yang Menginspirasi Warga Jerman Masuk Islam

esti setiyowati Ahad, 06 April 2025 - 13:16 WIB
Sosok Imam Turki Emre Sahin yang Menginspirasi Warga Jerman Masuk Islam
Imam Emre Sahin yang menginspirasi puluhan warga di Jerman untuk masuk Islam. Foto: Ensonhaber.
LANGIT7.ID-, Istanbul - Seorang imam keturunan Turki, Emre Şahin, yang dibesarkan di Jerman, membantu 90 orang menjadi mualaf dalam 3,5 tahun sejak kepindahannya ke Berlin.

Emre Şahin, 33 tahun, lahir dan dibesarkan di Berlin. Pada usia 20 tahun, Şahin memutuskan belajar teologi selama lima tahun di Istanbul dan satu tahun di Yordania.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Şahin kembali ke Berlin dan menjadi imam di Masjid Madinah, bagian dari organisasi Visi Nasional Masyarakat Islam (IGMG), yang terletak di bagian utara kota tersebut.

Baca juga: Gaji Para Imam Masjid Masjidil Haram dan Nabawi Dengan Cek Kosong dan Diisi Sendiri Angkanya

Selama 3,5 tahun terakhir, Şahin telah bertugas di Masjid Mevlana, salah satu masjid simbolis kota tersebut, di distrik Kreuzberg.

Fasih berbahasa Turki, Jerman, dan Arab, Imam Şahin menyampaikan khotbah Jumat dalam tiga bahasa dan mengajar kaum muda dalam bahasa Jerman di masjid tersebut.

Dilansir Daily Sabah, Şahin mengaku ingin menjadi imam sejak ia kecil. Meskipun sang ayah menginginkannya menjadi seorang insinyur, namun Şahin merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang berarti bagi masyarakat.

"Saya tumbuh dalam gerakan Visi Nasional, dan saya selalu ingin melakukan sesuatu untuk umat. Karena ayah, kakak laki-laki, dan adik laki-laki saya adalah insinyur, ia ingin saya juga menjadi seorang insinyur. Namun, saya pikir jika saya dapat menyelamatkan diri sendiri dan orang lain, itu mungkin pencapaian terbesar saya, jadi saya memilih untuk menjadi seorang imam." kata Şahin.

Şahin mencatat bahwa para pemuda yang menghadiri masjid mayoritas berbicara dengan baik dalam bahasa Jerman, daripada bahasa Turki.

Karenanya, Şahin mengajar dalam bahasa Jerman tentang fiqih, akidah, dan Al-Quran. Ia menyatakan bahwa 130 orang muda menghadiri kelas-kelas tersebut.

Şahin juga menyebutkan bahwa banyak non-Muslim yang tertarik pada Islam. Selain pada jamaah yang kerap datang ke masjir, Şahin mengajak pengunjung non-Muslim mengeliling masjid dan menjawab berbagai pertanyaan dari mereka.

Baca juga: Kisah Inspiratif Rasul Amin, Qari Asal Makassar yang Berhasil Jadi Imam Masjid di Amerika

Sejak mulai bekerja di Masjid Mevlana, Şahin telah membantu banyak orang masuk Islam dan menyimpan catatan tentang mereka yang telah melakukannya.

"Dalam 3,5 tahun terakhir, 90 orang telah memeluk Islam, alhamdulillah. Khususnya di bulan Ramadan ini, delapan saudara kita menjadi Muslim," katanya.

Imam Şahin mengatakan kebanyakan orang yang datang ke masjid untuk masuk Islam sudah dalam kondisi siap.

"Sekitar 80 persen dari mereka yang datang ke sini sudah dalam kondisi siap, artinya sebagian telah meneliti Islam selama enam bulan, yang lain selama dua tahun, lalu mereka datang dan berkata, 'Saya siap sekarang.'" terang Şahin.

Ia menyebutkan bahwa sebagian orang mencari jawaban atas kesalahpahaman dari media dan memutuskan untuk memeluk Islam setelah menerima klarifikasi.

Şahin menggambarkan dirinya sebagai pemandu bagi mereka yang ingin pindah agama.

"Saya mendekati mereka seperti guru mendekati murid, menawarkan bimbingan."

Imam Şahin mendorong para mualaf untuk belajar dari sumber-sumber Islam yang autentik dan menjalankan ibadah, meyakinkan mereka bahwa "melalui menjalankan ibadah, mereka akan menemukan kedamaian di hati mereka, dan Tuhan akan mengampuni semua kesalahan mereka sebelumnya."

Baca juga: Kisah Sufi Imam Al-Ghazali: Tempat Penjual Wangi-wangian

Ia juga menekankan perlunya dukungan dan bimbingan berkelanjutan pada para mualaf agar mereka istiqamah dan tidak kembali pada kebiasaan lama.

"Karena Setan berusaha lebih keras terhadap mereka, dan jika kita tidak menjaga mereka, mereka mungkin kembali ke kebiasaan lama mereka."

Şahin menyebutkan bahwa meskipun sebagian besar mualaf adalah orang Jerman, wisatawan di Berlin terkadang juga memutuskan untuk menjadi Muslim.

Ia menjelaskan bahwa ia mengunggah foto-foto mualaf baru di media sosial dengan persetujuan mereka, dengan mengatakan, "Saya memberi tahu mereka, 'Saya punya dua niat untuk membagikan kiriman ini: Pertama, saudara-saudari Muslim kita akan senang dengan saudara Muslim baru. Kedua, mereka akan berdoa untuk Anda. Ketika seseorang menjadi Muslim, mereka akan berdoa, 'Semoga Allah melindungi mereka.'"

Salah satu cerita yang dibagikan Şahin tentang mualaf lansia yang menjadi Muslim setelah berpuasa selama sehari.

Dalam kisahnya, Şahin mengungkapkan adanya perbedaan ketundukan antara umat yang terlahir sebagai seorang Muslim dan mereka yang mualaf.

Baca juga: Syaikh Abdul Qadir Bilang Lailatul Qadar Turun Malam 27 Ramadan, Imam Syafii Beda Lagi

"Kami terlahir sebagai Muslim, tetapi mereka memilih jalan ini setelah perjalanan panjang. Kami melihat bahwa ketundukan mereka setelah memeluk Islam berbeda, dan kegembiraan yang mereka peroleh darinya juga unik." ungkapnya.

Di akhir ceritanya, Şahin juga mengenang seorang Mualaf lainnya yang menangis di masjid.

"Bertahun-tahun kemudian, saya memiliki hak istimewa untuk bersyukur kepada Sang Pencipta. Saya berdiri di hadapan Tuhan saya, bersyukur kepada-Nya dengan cara yang Dia inginkan. Perasaan ini adalah sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya." katanya.

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 18 Mei 2025
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:47
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan