Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 14 Februari 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Haedar Nashir: Pendidikan Harus Berbasis Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Muhajirin Kamis, 19 Januari 2023 - 04:00 WIB
Haedar Nashir: Pendidikan Harus Berbasis Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir saat menyampaikan pidato di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah, Selasa (17/1/2023) (Dok Muhammadiyah)
LANGIT7.ID, Palangkaraya - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, menegaskan bahwa pendidikan Indonesia harus memiliki basis nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.

Istilah ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ di dalam Konstitusi Negara Indonesia tidak semata-mata bersifat rasio-instrumental semata. Tetapi, hal tersebut melibatkan pembangunan akal budi, iman, dan takwa yang bersumber dari nilai-nilai agama dan kebudayaan luhur bangsa.

Di dalam konstitusi, acuan tersebut dibakukan pada ayat 3 dan ayat 5 Pasal 31 UUD 1945. Dalam ayat tersebut, unsur iman, takwa, akhlak mulia, dan nilai-nilai agama secara integral dimasukkan agar ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ bersama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: Pemerataan dan Kualitas yang Buruk Masih Jadi Masalah Pendidikan Indonesia

“Jadi, pendidikan Indonesia itu memang harus punya basis nilai iman, takwa, dan membangun akhlak mulia yang arahnya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Haedar saat menyampaikan pidato di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah, Selasa (17/1/2023).

Basic tersebut, menurut Haedar, yang disebut sebagai usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang bersifat holistik. Bukan hanya kognisi kepandaian dan penguasaan keahlian, tapi juga seluruh dimensi kehidupan bangsa yang utuh.

Dia menjelaskan, pendidikan nasional Indonesia memiliki dua orientasi yang bersifat holistik yakni orientasi mendasar jangka panjang dan orientasi pragmatis jangka pendek.

Orientasi jangka panjang berupa akal budi yang bersumber dari nilai-nilai utama dari agama dan kebudayaan luhur bangsa. Sedangkan, orientasi jangka pendek adalah keterampilan berdasar kebutuhan pasar.

Baca Juga: Marak Pelajar Hamil di Luar Nikah, PII Jatim Minta Jam Pelajaran Agama Ditambah

Dua orientasi tersebut tidak boleh dipisahkan antara satu dengan yang lain. Demikian pula tidak boleh direduksi hanya salah satunya. Jadi, disorientasi dari konstitusi jika pendidikan Indonesia hanya didesain untuk mengambil jangka pendek saja, seolah pendidikan adalah proses fabrikasi.

“Di ayat kelima jelas lagi, pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan nasional untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia,” kata Haedar.

Haedar lalu meminta pemerintah mengambil kebijakan di dunia pendidikan secara seksama dan memperhatikan acuan konstitusi. Itu agar arah pendidikan nasional tidak salah arah.

“Jadi, kementerian pendidikan nasional harus meletakkan nilai-nilai agama dan persatuan bangsa itu sebagai hal yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan penyelenggaraan strategi pendidikan nasional. Itu amanat konstitusi,” ujar Haedar.

Baca Juga: Adian Husaini: Konsep Indonesia Emas 2045 Perlu Ditinjau Ulang

Menurut dia, aspirasi terkait peta jalan pendidikan nasional harus menjunjung tinggi nilai agama bukan primordialisme dan radikalisme. Aspirasi itu bersumber dari konstitusi Indonesia.

Dengan mengamalkan amanat tersebut, tidak ada ruang dalam pendidikan nasional Indonesia untuk sekularisme atau menjauhkan agama dari negara dan pendidikan nasional.

“Tapi juga catatan penting bagi umat beragama agar pemahaman, konstruksi, sistem keyakinan, dan praktek beragama itu memang harus mendalam, luas dan membawa rahmatan lil-alamin. Bukan agama yang dikonseptualisasi dengan pandangan bias, sempit, ghuluw, tatharruf, ekstrem karena nanti akan menimbulkan pandangan negatif tentang agama,” tutur Haedar.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 14 Februari 2025
Imsak
04:30
Shubuh
04:40
Dhuhur
12:10
Ashar
15:23
Maghrib
18:19
Isya
19:30
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan