LANGIT7.ID, JAKARTA - Founder Forum Inisiatif Ekonomi Masjid (I-EMAS), Arief Rosyid, menuturkan masjid memiliki peran penting sebagai tempat pemberdayaan umat. Salah satu elemen yang perlu diperhatikan yakni bidang kesehatan.
Hal tersebut disampaikan dalam dialog publik terkait transformasi layanan kesehatan berbasis masjid yang diinisasi oleh I-EMAS. Berlokasi di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, lanjut dia, adanya hal tersebut sebagai ikhtiar untuk mendorong potensi kemajuan umat Islam, utamanya dalam bidang kesehatan.
"Konsep transformasi layanan kesehatan berbasis masjid ini harus dieksekusi, dan kedepan akan terus diperbaiki," ujar Arief, dikutip Kamis (26/1/2023).
Pada kesempatan sama, Sekretaris Jenderal PB IDI, dr. Ulul Albab mengatakan, selain merupakan sarana ibadah kaum muslim, masjid bisa multifungsi sebagai sentra pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
"Masjid yang kita dorong untuk melakukan ibadah yang sehat atau yang kedua masjid juga bisa menjadi tempat layanan kesehatan," ucap dia.
Baca Juga: Syekh Muhammad Jaber Minta Umat Islam Kembali ke Al QuranDalam hal ini, dia mencontohkan Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Menurut dia, Masjid Nabawi kini menjadi pusat pemberdayaan umat. Banyak kegiatan dilakukan di sana mulai dari keagamaan, ekonomi, hingga kesehatan.
Oleh karena itu, dia berharap masjid di Indonesia pun mampu menerapkan hal tersebut. Terutama pada bidang kesehatan untuk masyarakat umum.
"Kita dari IDI berharap bahwa dialog ini merupakan langkah pembuka transformasi kesehatan berbasis masjid," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Kesehatan I-EMAS, Ardiansyah Bahar memaparkan sejumlah program yang bisa diadaptasi untuk menjalankan transformasi layanan kesehatan berbasis masjid.
"Misalnya, mulai dari membuat kuliah pakar, infografik, layanan konsultasi, layanan home-care syariah dan masih banyak layanan kesehatan lainnya," kata Ardiansyah.
(zhd)