LANGIT7.ID, Jakarta- - Disaster Management Center (DMC)
Dompet Dhuafa melatih ratusan pengemudi transportasi atau ojek online (ojol) untuk siap siaga bencana di perkotaan. Acara yang berlangsung di Jakarta utara, Jakarta Selatan, dan Depok itu digelar pada Senin (10/4/2023).
Para pengemudi ojol tersebut mendapatkan pelatihan dasar-dasar manajemen kebencanaan, dasar-dasar pertolongan pertama, kesiapsiagaan bencana kebakaran (sistem peringatan dini, termasuk pemadaman api ringan dengan APAR atau peralatan rumah tangga lainnya, dan evakuasi).
“Banyak ilmu yang bermanfaat didapatkan. Mudah-mudahan sih (bencana tersebut) nggak kita alami di dunia nyata, cuman banyak banget manfaat (dari pelatihan ini), minimal buat kita pribadi, keluarga, tetangga atau siapapun yang membutuhkan saat di jalanan,” imbuh salah satu pengemudi ojol di sela-sela pelatihan dalam keterangan pers kepada Langit7.id, Selasa (11/4/2023).
Baca juga:
Tips Pernikahan Awet dan Dapat Limpahan Berkah dari AllahHumanitarian Academy Manager DMC Dompet Dhuafa, Ahmad Lukman, menjelaskan, Urban Disaster Management (UDM) merupakan program penanggulangan bencana perkotaan DMC Dompet Dhuafa yang berfokus pada kesiapsiagaan bencana untuk masyarakat, kelompok ataupun komunitas dan kelompok rentan lainnya.
Program ini juga berfokus pada penanggulangan krisis kesehatan dan kegawatdaruratan sehari-hari. Adapun tujuan dari UDM adalah untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi komunitas atau masyarakat perkotaan, membangun masyarakat perkotaan yang tanggap dan tangguh bencana, serta terutama di kawasan-kawasan yang padat penduduk dan berpenghasilan kecil.
“Kemudian juga untuk memberdayakan komunitas dan kelompok rentan lainnya, dan para pendamping mereka untuk pertolongan pertama dalam menanggulangi bencana,” ucap Lukman.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam tiga bulan terakhir, terdapat 810 kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia. Artinya, dalam satu hari terjadi sembilan kejadian bencana alam. Akibatnya, dua juta penduduk menderita dan mengungsi, 180 jiwa luka-luka, 118 korban meninggal dunia dan enam jiwa menghilang.
Menurut The World Risk Index 2021, Indonesia berada pada Peringkat 38 dari 181 negara paling rentan bencana. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 152,51 juta unit hingga 31 Desember 2022.
Sebanyak 126,99 juta unit atau 83,27 persen di antaranya merupakan sepeda motor. Jika dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia yakni 273,52 juta jiwa, maka sekitar 46 persen merupakan pengendara sepeda motor.
Dengan demikian, DMC Dompet Dhuafa mengajak pengemudi kendaraan roda dua untuk selalu siap siaga dalam menghadapi bencana yang dimulai dari pengemudi ojol. Pengemudi ojol juga merupakan posisi yang strategis untuk menjadi relawan penanggulangan bencana di perkotaan.
“Dengan besarnya jumlah pengemudi yang tersedia dan mobilitas mereka dalam bergerak menjadikan sasaran yang tepat untuk menjadi peserta UDM DMC Dompet Dhuafa,” tutur Lukman.
Selain itu, dalam sebuah survei Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada Agustus–September 2022 di wilayah Jabodetabek, Bandung, Palembang, Bali, dan Yogyakarta, sebanyak 82 persen dari 2.310 responden menggunakan layanan transportasi online. Bahkan sebanyak 56 persen menyatakan akan tetap menggunakan layanan transportasi online walaupun tidak dapat diskon/promo.
“Maka dengan banyaknya konsumen bagi layanan transportasi online di atas juga menjadi potensi dan kesempatan bagi pengemudi ojek online untuk saling berbagi ilmu saat hendak melakukan pekerjannya. Ini menambah jumlah jiwa yang menerima manfaat dari pengetahuan dan wawasan penanggulangan bencana yang telah dipelajari oleh pengemudi ojek online,” ujar Lukman.
(ori)