Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 22 April 2025
home masjid detail berita

Keutamaan Sambung Silaturahmi Idul Fitri, Perluas Rezeki dan Dicintai Orang

Muhajirin Jum'at, 21 April 2023 - 18:00 WIB
Keutamaan Sambung Silaturahmi Idul Fitri, Perluas Rezeki dan Dicintai  Orang
Keutamaan silaturahmi bisa memperluas rezeki dan dicintai banyak orang.Foto/dok
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Menyambung silaturahmi merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Terlebih pada momen Idul Fitri 1444 H kali ini. Silaturahmi sudah menjadi tradisi menyambung silaturahmi kepada sanak keluarga, baik keluarga dekat maupun jauh.

Tak sekadar tradisi, silaturahmi juga memiliki banyak keutamaan seperti yang diungkapkan Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud. Dia mengungkapkan, silaturahmi bisa memanjangkan umur, rezeki luas, dan dicintai masuk surga.

"Siapa orang yang nyambung silaturahmi, dia akan dapat panjang umur, rezekinya luas, kemudian dicintai banyak orang, dan masuk surga,” kata Habib Abdul Qodir dalam tausiah Ramadhan secara daring, dikutip Jumat (21/4/2023).

Pesan Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud ini sejalan dengan apa yang telah ditegaskan oleh Sayyidina Ali bin Abi Tholib, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang diakui keilmuannya. Sayyidina Ali mengatakan, orang yang berjanji untuk menyambung silaturahmi, ia akan diberikan jaminan empat hal, yaitu panjang umur, dicintai oleh orang-orang, diluaskan rezekinya, dan masuk surga.

Baca juga:4 Cara Jaga Tali Silaturahmi Menurut Buya Yahya

Namun, bagaimana cara menyambung silaturahmi yang benar? Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud menekankan, menyambung silaturahmi bukan hanya sebatas memberikan salam atau bertegur sapa saja. Ada usaha yang harus dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Dia memberikan contoh, jika kita ingin menyambung silaturahmi dengan tetangga yang sibuk atau cuek, kita harus berusaha untuk membangun hubungan dengan caranya sendiri. Misalnya, menawarkan makanan atau menolong saat tetangga tersebut membutuhkan bantuan.

Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud juga menekankan, menyambung silaturahmi tidak boleh memandang status sosial atau agama seseorang. Bahkan, jika sinyal di tempat longsor dapat menyambungkan dua orang yang berbeda agama, maka itu merupakan tanda kebersamaan dan persatuan yang patut diapresiasi.

Menyambung silaturahmi adalah suatu amalan yang sederhana namun memiliki keutamaan yang besar di hadapan Allah Ta’ala. "Siapa orang yang nyambung silaturahmi, dia akan dapat panjang umur, rezekinya luas, kemudian dicintai banyak orang, dan masuk surga,” kata Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud.

3 Hadits Terkait Silaturahmi
Ada banyak hadits yang membahas tentang pentingnya menjaga silaturahmi. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk selalu berusaha memelihara tali silaturahmi dengan keluarga, tetangga, teman, dan orang lain di sekitar. Berikut lima hadits yang membahas tentang silaturahmi:

1. Keutamaan Silaturahmi
Dikutip dari Ensiklopedia Akhlak Rasulullah, hadits yang berkaitan dengan keutamaan dari silaturahmi di antaranya adalah:

Rasulullah SAW bersabda, “(Hakikat) orang yang menyambung silaturahmi itu bukan orang yang membalas kebaikan (dengan kebaikan). Akan tetapi, ia yang apabila silaturahminya terputus, bergegas menyambungnya.” (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain, Aisyah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Kekerabatan itu berada di arsy, ia berkata, ‘siapa yang menyambung ku niscaraya Allah akan menyambungkan kepadanya (kebaikan), dan siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus darinya (kebaikan).” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Hadits Perintah untuk Silaturahmi
Mengutip Buku Janji Sukses karya Dinil Abrar Sultani Dkk, perintah untuk bersilaturahmi tercantum dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari;

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ، ذَرْهَ

“Beribadahlah pada Allah Ta’ala dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah shalat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orang tua dan saudara.” (HR Bukhari)

3. Ancaman Memutus Silaturahmi
Orang yang memutus tali silaturahmi mendapatkan ancaman dosa. Hal ini sejalan dalam hadits berikut:

مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا - مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الآخِرَةِ - مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ

“Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia – bersama doa yang disimpan untuknya di akhirnya- daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi.” (HR Abu Daud)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW mengingatkan ancaman bagi pemutus tali silaturahmi. Abu Jabir bin Muth’im meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi).” (HR Bukhari-Muslim)

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 22 April 2025
Imsak
04:27
Shubuh
04:37
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:52
Isya
19:02
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan