Masalah Kesenjangan Ekonomi Perlu Diselesaikan dengan Kolaborasi

LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menilai Indonesia memiliki masalah kesenjangan ekonomi yang ekstrem. Kesenjangan di Indonesia begitu curam, antara si kaya dengan si miskin.

"Saya prihatin dengan struktur ekonomi masyarakat kita, dari kata Kemenkop dinyatakan bahwa sejumlah orang dan sejumlah dunia usaha di negeri yakni UMKM, ternyata jumlah usaha kategori besar dan menengah hanya 1,3%. Sedangkan, 98,7% adalah usaha mikro yang asetnya di bawah Rp50 juta," kata Anwar Abbas di laman resmi Muhammadiyah, dikutip Selasa (1/8/2023).

Anwar menganalogikan, saat ini kesenjangan ekonomi yang tajam tersebut berbentuk seperti piramida. Maka itu, pemerintah mendorong keadilan yang sebenar-benarnya agar tertransformasikan menjadi bentuk ketupat. Artinya, kelas menengah menjadi mayoritas dan kelas mikro semakin kecil.

Selain pemerintah, lembaga masyarakat juga bisa mengambil peran penting dalam mengentaskan kesenjangan ekonomi di Indonesia. Anwar Abbas mencontohkan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.

Baca juga:Menaker Minta P3MI Perluas Peluang Kerja dan Pelindungan PMI di Hong Kong

"Saya meihat MPM ini memiliki tugas untuk bagaimana cara bisa mendorong mereka yang ada di bawah untuk naik kelas menengah," ujar Anwar.

Tugas tersebut tidak bisa dikerjakan sendiri. Namun, kata dia, perlu kolaborasi seluruh pihak dari pemerintah, sekotr swasta, hingga masyarakat sipil. Kolaborasi tersebut bisa menciptakan keadilan ekonomi di tengah masyarakat.

"Maka kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat menjadi sesuatu yang mutlak untuk diwujudkan hari ini," ujarnya.