LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dompet Dhuafa menggelar kegiatan edukasi sampah di SD Negeri 5 Kesiman, Denpasar, Bali, Jumat (22/9/2023). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara Voluntrip Waste Summit.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan dan menimbang sampah, story telling, pemeriksaan kesehatan, dan bermain permainan tradisional.
Salah satu guru SDN Kesiman Ni Luh Putu Deyanti Dewi mengatakan, sekolahnya telah bekerjasama dengan Bali Wastu Lestari, bank sampah yang ada di Denpasar.
Dari situ, anak-anak diajarkan, baik di sekolah maupun rumah, untuk memilah sampah.
"Setiap bulan, sekolah menggelar kegiatan timbang sampah. Setiap anak dipersilahkan untuk membawa sampah-sampah yang sudah dikumpulkan di rumah ke sekolah untuk ditimbang," kata Deyanti Dewi, dalam keterangan resmi yang diterima Langit7.id, Sabtu (23/9/2023).
Anak-anak mendapatkan uang dalam bentuk tabungan dari hasil sampah tersebut. Di akhir tahun, lanjutnya, tabungan akan diserahkan ke masing-masing siswa berupa uang tunai.
Baca juga:
Rahasia Sukses Bisnis HJ Karpet: Niat Lurus dan Melibatkan Banyak Orang"Kebetulan sekolah ini jaraknya tidak jauh dari tempat pembuangan akhir sampah. Orang yang lewat sana, pasti akan mencium bau sampah yang tidak sedap. Itu juga salah satu yang memotivasi kami untuk mengajarkan siswa-siswa memilah sampah sejak dini. Jadi saat dibuang ke sana, pihak TPA dapat langsung menempatkan sampah sesuai kategorinya," jelasnya.
Di Bali, masalah sampah menjadi isu yang hangat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Dompet Dhuafa Bali kemudian menjadikan masalah ini sebagai isu utama. Sebelumnya Dompet Dhuafa Bali beberapa kali mengadakan kegiatan bersih-bersih pantai, termasuk yang akan dilaksanakan esok bersama para relawan DDV.
"Ini menjadi tugas kita bersama untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Mudah-mudahan dengan datang ke sekolah-sekolah seperti ini, menjadi langkah-langkah kecil kita untuk mengajarkan betapa pentingnya menjaga sampah agar dibuang sesuai dengan seharusnya," terang Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Bali Fadly Hassan.
Beberapa tim organ Dompet Dhuafa yang ikut turun dalam aksi ini di antaranya adalah Dompet Dhuafa Bali, Disaster Management Center (DMC), dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV).
Kegiatan ini juga diisi oleh Volunteer Spesialist Dompet Dhuafa, yaitu seorang dokter, dr. Tsaqyla Sabansya dan seorang penulis buku Luftan dan Monster, Imelda Naomi.
Ternyata, SDN 5 Kesiman sudah lama memiliki buku Luftan dan Monster, di mana mayoritas siswa sudah membacanya.
Kedatangan Kak Naomi selaku penulisnya membuat para siswa senang sebab buku langsung dibacakan dan diceritakan oleh si penulis.
"Luftan ini kan orang yang benar-benar ada, bukan tokoh fiktif. Dia anak muda yang sangat peduli terhadap lingkungan. Jadi mudah-mudahan anak-anak yang lain juga bisa belajar dari Luftan. Mereka jadi lebih banyak mengamati lingkungan, mengetahui tentang jenis-jenis sampah, sehingga akan semakin bermanfaat bagi alam dan orang banyak," ucap Naomi.
Sementara saat pemeriksaan kesehatan, dr. Tsaqila berpesan pada para siswa untuk selalu menerapkan hidup bersih dan sehat.
Untuk melakukannya, setiap orang dapat memulainya dengan menjaga kebersihan diri sendiri. Jika semua orang sadar akan hidup bersih, tentu akan mampu menghindari penyakit akibat pencemaran lingkungan
"Dalam menjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai dari menjaga kebersihan diri, yaitu perilaku hidup bersih dan sehat. Keterkaitan lingkungan erat dengan kesehatan, di mana ketika perilaku bersih tercermin dalam keseharian bisa menghindarkan diri dan masyarakat sekitar dari penyakit akibat pencemaran lingkungan," tutur dr Tsaqila.
Usai acara, Dompet Dhuafa kemudian beranjak ke Pantai Martasari dan Pantai Padang Galak untuk melanjutkan rangkaian acara Voluntrip Waste Summit selanjutnya.
(ori)