LANGIT7.ID-, Jakarta- - Sebuah manuskrip salinan Al-Qur'an kuno akan mulai dijual akhir tahun ini di Belanda.
Perkamen yang ditulis dalam aksara Hijazi itu akan ditampilkan di pameran seni rupa TEFAF Maastricht pada Maret dengan harga 1 juta Euro atau setara Rp16,9 miliar. Naskah Al-Quran kuno itu disebut sebagai koleksi pribadi di Inggris.
Sang penjual, Shapero Rare Books, mengatakan, folio aksara Hijazi, yang digunakan sebelum standarisasi bahasa Arab, menyebutkan naskah tersebut dibuat pada abad ke-7 Masehi, sekitar 50 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, dan artinya ditulis di wilayah Hijaz, yang meliputi kota Makkah dan Madinah.
“Contoh paling awal Al-Qur’an ditulis dalam aksara Hijazi dan periode ini juga menandai tonggak penting dalam evolusi bahasa Arab dan perkembangannya dalam bentuk tulisan,” kata Shapero Rare Books dalam siaran persnya, dilansir Arab News, Kamis (18/1/2024).
“Perkamen ini adalah contoh awal yang bagus dan manuskrip ini berperan penting dalam kelahiran Islam dan bagaimana agama Islam menyebar dari Mekah ke beberapa benua.”
Shapero Rare Books mengatakan bahwa kelestarian manuskrip kuno dari periode tersebut adalah “luar biasa,” mengingat betapa langkanya barang-barang tersebut dijual.
“Simpanan kecil folio-folio serupa dari bab awal studi Islam dan kaligrafi Arab ini masih memerlukan banyak penelitian akademis dan oleh karena itu penambahan lembar ini ke fragmen manuskrip lain yang diketahui adalah penting.
“Selain itu, peluang untuk memperoleh materi Al-Qur’an awal sangat jarang terjadi karena sebagian besar contoh lainnya sudah disimpan di museum dan perpustakaan.” kata Shapero Rare Books.
Dia menambahkan bahwa hanya empat contoh Al-Qur'an Hijazi awal abad ke-7 yang telah teridentifikasi secara positif, termasuk Codex Parisino-petropolitanus, yang sebagian besar disimpan di Bibliotheque Nationale de France dalam 36 folio, dengan folio tunggal lainnya di Vatikan, Khalili Koleksi dan Perpustakaan Nasional Rusia.
Contoh lainnya disimpan di Universitas Birmingham di Inggris, Perpustakaan Dar Al-Makhtutat di Yaman, dan Universitatsbibliothek Tubingen di Jerman.
Spesialis Timur Dekat dan Islam di Shapero Rare Books, Roxana Kashani mengatakan, “Merupakan suatu kehormatan untuk dapat menawarkan salah satu manuskrip awal ini ke pasar. Formalisasi bahasa Arab tertulis seiring dengan perkembangan estetika produksi naskah pada abad ke-8 dengan tegas menempatkan naskah kita pada abad ke-7 menjadikannya salah satu contoh aksara Al-Qur’an yang paling awal.”
(ori)