Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 13 Februari 2025
home sports detail berita

Gaya dan Teknik Nadal Ternyata Membentuk Kesuksesan Swiatek di Lapangan Tanah Liat

sururi al faruq Kamis, 23 Mei 2024 - 06:18 WIB
Gaya dan Teknik Nadal Ternyata  Membentuk Kesuksesan Swiatek di Lapangan Tanah Liat


LANGIT7.ID-Paris; Petenis wanita no 1 dunia, Iga Swiatek, punya kisah menarik di balik kesuksesannya dalam membangun karir di olah raga tenis. Kisah itu diawali, petenis asal Polandia yang besar di Warsawa, menyaksikan Rafael Nadal bermain tenis di televisi.

Swiatek benar benar terkesima dan terpaku melihat sosok Nadal. Dia terpikat oleh gayanya petenis legend Spanyol yang selalu menunjukkan cara bermain dengan penuh semangat yang tinggi. Salah satu ciri gaya Nadal yang dikagumi Swiatek adalah pukulan forehand yang luar biasa dengan gaya berputar.

Saat pertama melihat Nadal tidak ada yang mengatur agar dirinya bisa meelihat petnis kidal tersrbut. Itu terjadi spontan pada 2016 saat Nadal berlatih di fasilitas lapangan jean-bouin untuk persiapan roland garros.

“Saya ingat dia terlihat badannya jauh lebih besar daripada di siaran langsung TV,” kata Swiatek. “Saya hanya melihatnya berlatih. Saat itu saya gak berniat ingin mengambil sesuatu darinya.”

Swiatek memainkan Grand Slam junior pertamanya dan mencapai perempat final di tunggal dan ganda. Saat itu, Nadal, yang menderita cedera tendon di pergelangan tangan kirinya, mengundurkan diri sebelum pertandingan putaran ketiga.

“Saya sangat sedih karena tidak ada orang yang bisa saya dukung,” kata Swiatek.

Meski begitu, dia akhirnya bisa mengambil sesuatu ilmi atau pengalaman menarik dari permainan Nadal secara live di roland garros.

Gaya dan Teknik Nadal Ternyata  Membentuk Kesuksesan Swiatek di Lapangan Tanah Liat

Swiatek dan Nadal usianya terpaut 15 tahun. Namun Nadal dan Swiatek adalah bayangan cermin (dari sisi kiri dan kanan) dalam banyak hal. Keduanya sama sama pemain favourit lapangan tanah liat.

Sebagai pemain tenis muda, hanya ada dua panutan Polandia bagi Swiatek: Agnieszka Radwanska (tertinggi dalam karier No. 2) dan sebelumnya Wojciech Fibak, yang mencapai perempat final Roland Garros, Wimbledon, dan AS Terbuka pada tahun 1980.

Swiatek mengakui telah mengadopsi sejumlah tingkah lakunya Nadal, sehingga beberapa kesuksesan telah berhasil dicapai Swiatek. Misalnya, Swiatek sering berlari ke tempatnya di belakang baseline seperti halnya yang dilakukan Nadal. Dan kemudian ada gerakan tinju dan intensitas yang tiada henti dan hampir liar.

"Senang rasanya melihat pukulan forehand Nadal. Bagaimana dia menggunakan putaran ini untuk membuat perbedaan,” kata Swiatek. “Backhandnya juga cukup datar. Saya pikir kami memiliki banyak kesamaan dalam hal itu," ujar Swiatek.

Ia menambahkan,"secara keseluruhan, saya lebih menyukai dia karena perilakunya. Ini adalah sesuatu yang saya coba perhatikan lebih lanjut.”

Seiring berjalannya waktu, Swiatek telah menerapkan gaya dan substansi Nadal di dalam dan di luar lapangan – sportivitas, kerendahan hati, kebaikan, dan kemurahan hati.

Turnamen yang akan datang menjanjikan pengalaman pahit manis bagi mereka berdua. Nadal, yang berusia 38 tahun diperkirakan akan berkompetisi di Paris untuk yang terakhir kalinya. Dia telah memenangi 14 gelar di roland Garros. Sejauh ini merupakan gelar terbanyak yang pernah diraih oleh pemain mana pun dalam satu Grand Slam. Rekornya di Roland Garros: 112-3.

Nadal memenangkan gelar pertamanya pada tahun 2005, hanya dua hari setelah ulang tahunnya yang ke-19, dan gelar keempatnya tepat setelah ulang tahunnya yang ke-22.

Swiatek, yang juga berusia 19 tahun, memenangkan gelar pertamanya pada tahun 2020, ketika pandemi global memaksa kompetisi ini terhenti. Rekornya di Roland Garros adalah 28-2. Jika dia menang di sini sebagai favorit, itu akan terjadi delapan hari setelah ulang tahunnya yang ke-23. Itu akan menjadi empat gelar dalam lima tahun.

Ini masih dalam tahap awal – dan sangat tidak adil untuk membandingkan siapa pun dengan Nadal, tapi Swiatek sepertinya mengikuti jalur Nadal di Paris.

Penerus servis Williams adalah pukulan forehand Swiatek. Karena putaran luar biasa yang dia dapatkan pada bola, adalah senjata berat yang berpotensi mematikan.

Ketika Swiatek memenangkan Prancis Terbuka 2020, pukulan forehand tercepatnya, 79 mil per jam, hanya dilampaui oleh Jannik Sinner di ATP. Swiatek memiliki rata-rata kecepatan topspin forehand tertinggi di kalangan wanita, sekitar 3.200 putaran per menit. Ada roket yang membuat melesat di final melawan Sofia Kenin dengan kecepatan 3.453 rpm. Itu sedikit di atas rata-rata yang dikumpulkan Nadal pada tahun itu, yang pukulan forehand puncaknya mencapai hampir 5.000 rpm.

"Yah, soal pukulan bukan berarti saya terlalu fokus pada corak pukulan Nadal. Nadal kan laki,” kata Swiatek. “Dia memiliki kekuatan berbeda. Saya tidak akan pernah bisa memutar bola seperti dia memutarnya.”

Tapi, tentu saja, itu semua relatif terhadap persaingan. Tidak ada orang lain di pihak perempuan yang bisa menghasilkan sikap buruk dan menggigit seperti forhand Nadal.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 13 Februari 2025
Imsak
04:30
Shubuh
04:40
Dhuhur
12:10
Ashar
15:24
Maghrib
18:19
Isya
19:30
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan