LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dewan Kota Stoke-on-Trent, Inggris menyetujui perubahan penggunaan Gereja St John di Halley, yang terdaftar pada Kelas II* menjadi masjid. Sebelumnya bangunan ini direncanakan untuk perubahan internal gereja, namun akhirnya dibatalkan.
Gereja St John yang berdiri sejak tahun 1788 ini sudah tidak digunakan sebagai tempat ibadah sejak tahun 1980-an. Terakhir gereja ini digunakan sebagai pusat barang antik dan kafe, yang kemudian tutup pada tahun 2020.
Organisasi di balik proyek ini, Zamir Foundation, menyambut baik keputusan dewan tersebut sebagai tonggak penting bagi masyarakat lokal.
“Perkembangan ini merupakan langkah positif menuju peningkatan layanan masyarakat dan mendorong inklusivitas di Hanley,” kata juru bicara Zabi Zamir pada BBC, dikutip Kamis (22/8/2024)
Rencana untuk gereja yang diubah fungsinya mencakup museum, perpustakaan multi-agama, dan pusat kebugaran khusus wanita. Namun, laporan dewan mencatat bahwa Gereja Inggris masih memiliki kepentingan hukum atas bangunan tersebut, yang berarti Yayasan Zamir perlu mendapatkan akta perubahan.
Tanggapan masyarakat terhadap rencana tersebut beragam, dengan 34 orang menyatakan dukungan dan 28 orang menolak. Beberapa komentar tidak dipublikasikan karena isinya yang menghasut atau diskriminatif, menurut laporan petugas perencanaan.
Bekas gereja tersebut baru-baru ini menjadi pusat bentrokan dengan kekerasan di Hanley, ketika dua kelompok pengunjuk rasa saling berhadapan di Town Road.
Zamir membahas misinformasi online yang berkontribusi terhadap ketegangan ini, termasuk klaim palsu tentang kuburan di Gereja St John yang diganggu selama pekerjaan renovasi musim panas lalu.
Petugas dewan tidak menemukan bukti yang mendukung klaim ini selama kunjungan lapangan.
(ori)