LANGIT7.ID-, Jakarta- - Kematian adalah kenyataan yang tak bisa dihindari. Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan kembali kepada Sang Pencipta sesuai dengan takdir dan ketetapan Allah SWT.
Sebagai seorang Muslim, mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput adalah kewajiban yang harus diutamakan.
Sebagaimana yang tertuang dalam QS. Al-Jumu'ah ayat 8:
"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
Ayat ini mengingatkan setiap Muslim untuk memiliki bekal yang cukup saat waktunya tiba untuk kembali kepada Allah SWT.
Namun, banyak dari mereka yang telah memasuki usia lanjut merasa belum tahu bagaimana mempersiapkan diri untuk akhir hayat.
Dari keresahan inilah lahir Syameela Wisdom, sebuah kajian khusus yang dirancang untuk membantu kaum Muslimin mempersiapkan diri menghadapi senja kehidupan.
Mengapa Syameela Wisdom HadirGia Josie, salah satu pengurus Syameela, menceritakan ide program Syameela Wisdom yang berawal dari banyaknya pertanyaan dari jamaah kepada Abu Bassam Oemar Mita, khususnya mereka yang sudah berusia lanjut, terkait bekal untuk kehidupan akhirat.
"Banyak orang tua yang bertanya, 'Ustadz, kira-kira apa bekal yang harus saya siapkan? Saya sudah tua, tapi bingung apa yang harus dilakukan.' Pertanyaan seperti ini datang dari banyak orang," ungkap Gia saat berbincang dengan Langit7.
Dari pertanyaan itulah Abu Bassam Oemar Mita selaku founder dari Syameela tergerak untuk membuat kajian yang ditujukan bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Pada 2023, Syameela Wisdom perdana dengan tema “Berdamai dengan Masa Senja” sukses digelar, dihadiri oleh 300 peserta. Kajian ini fokus memberikan pemahaman tentang bagaimana memanfaatkan usia senja dengan cara yang baik dan penuh kesadaran.
Memberikan Harapan di Usia SenjaKegiatan yang berlangsung selama dua hari satu malam ini memberikan kesan yang mendalam bagi para pesertanya.
Banyak di antara mereka yang merasa takut dan tidak tahu harus berbuat apa di masa senja. Namun, setelah mengikuti kajian ini, mereka merasa lebih memiliki harapan.
“Setelah acara, mereka bilang akhirnya tahu bagaimana memanfaatkan waktu di usia senja dengan lebih bijak,” tutur Gia.
Salah satu sunnah yang harus dipahami dan dijalankan di usia lanjut adalah menulis wasiat sebelum meninggal dunia. Selain itu, kajian ini juga memberikan pemahaman tentang bagaimana mempersiapkan diri ketika orang tua meninggal dunia.
Semangat yang muncul dari kajian ini membuat banyak peserta merasa perlu mengajak anak-anak mereka untuk turut serta dalam kajian-kajian berikutnya.
Di lain sisi, para orang tua turut terbantukan untuk memahami masa senja dengan lebih baik. Bahwa masa tua dan kematian tidaklah menakutkan, melainkan sesuatu yang sepatutnya dipersiapkan, disambut baik dan hangat karena keduanya bagian dari fitrah kehidupan yang Allah tetapkan garis takdirnya.
Peserta juga mendapat pemahaman terkait hidup sehat melalui praktisi ahli di bidang kesehatan, yang tentu tak luput dan selalu terintegrasi dengan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ada pula satu kesempatan khusus, peserta diajak menyusuri serangkaian hadits yang merangkum masa senja Nabi Muhammad, sehingga tidak hanya meneladani sunnah sang junjungan tapi juga menciptakan atmosfer yang lebih akrab karena berada di fase kehidupan yang sama.
Antusiasme yang Terus BertambahMelihat antusiasme yang besar, Syameela Wisdom kini rutin diadakan setiap empat bulan sekali dengan tema utama tetap mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Seiring berjalannya waktu, peserta kajian tidak hanya dari kalangan orang tua, tetapi juga generasi muda. Banyak dari peserta sebelumnya merasa bahwa materi kajian ini juga sangat relevan untuk diajarkan kepada kaum muda agar mereka bisa mempersiapkan diri lebih awal.
Kini, Syameela Wisdom diikuti oleh berbagai kalangan usia, dengan peserta termuda berusia 19 tahun.
Kajian ini tidak hanya memberikan pencerahan bagi mereka yang sudah berada di masa senja, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda dalam mempersiapkan diri menjalani kehidupan dengan lebih bermakna dan terarah.
Dengan demikian, Syameela Wisdom telah menjadi ruang refleksi bagi Muslim dari segala usia untuk merenungkan hakikat kehidupan dan mempersiapkan diri dengan bekal yang cukup, sebelum tiba waktunya berpulang ke hadapan Allah SWT
(ori)