LANGIT7.ID-, Jakarta- - Hizbullah mengklaim telah menyerang beberapa lokasi di Israel utara, termasuk fasilitas produksi militer, sebagai balasan atas serangan udara Israel yang gencar ke Lebanon selatan dan timur.
"Menanggapi serangan musuh Israel yang menargetkan wilayah selatan dan Bekaa," pejuang Hizbullah membombardir posisi militer Israel di utara serta "kompleks industri pertahanan Rafael" di utara kota Haifa, demikian pernyataan kelompok tersebut.
Israel melancarkan gelombang serangan udara terluas terhadap Hizbullah pada Senin dan memperingatkan warga Lebanon untuk mengosongkan daerah di mana kelompok bersenjata itu menyimpan senjata, semakin mendekati perang total.
Militer Israel menghantam target-target Hizbullah di Lebanon selatan dan timur pada Senin dan menyatakan serangan lebih lanjut akan datang. Mereka memperingatkan warga Lebanon untuk menjauh dari bahaya meski ada seruan internasional untuk menahan diri.
Setelah hampir setahun baku tembak lintas perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel, serangan sejak akhir pekan ini adalah yang paling intens sejak pecahnya perang antara Israel dan militan Hamas Palestina di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu.
Israel menyatakan lebih dari 300 lokasi Hizbullah telah ditargetkan pada Senin dalam puluhan serangan.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, untuk pertama kalinya menyerukan kepada masyarakat Lebanon agar menghindari target potensial yang terkait dengan Hizbullah karena serangan akan "berlanjut dalam waktu dekat."
Hizbullah, kekuatan politik dan militer yang didukung Iran yang kuat di Lebanon, mengatakan mereka bertindak untuk "mendukung" Hamas, kelompok lain yang didukung Tehran.
(lam)