Wow! Malaysia Luncurkan Zona Keuangan Khusus di Forest City, Bebas Pajak untuk Family Office

LANGIT7.ID-, Jakarta- - Malaysia siap meluncurkan zona keuangan khusus di Forest City untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Malaysia yakin Forest City bisa berkembang menjadi pusat keuangan global sekelas Shenzhen di China dan Dubai International Financial Centre di UEA.

Untuk menarik investor, pemerintah Malaysia menawarkan paket insentif yang sangat menarik. Perusahaan yang beroperasi di Forest City akan menikmati tarif pajak korporasi yang sangat rendah, hanya 0% hingga 5%. Selain itu, pekerja asing dan lokal di zona ini akan dikenakan pajak penghasilan spesial sebesar 15%.

Insentif-insentif ini bertujuan untuk memikat bisnis, lembaga keuangan, dan orang-orang kaya ke Forest City. Yang paling menarik, Forest City akan menjadi lokasi pertama di Malaysia yang menawarkan tarif pajak 0% untuk Family Office. Skema Single-Family Office yang dikoordinasikan oleh Komisi Sekuritas Malaysia ini ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2025.

Saat ini diperkirakan ada 8.030 single-family office di seluruh dunia. Jumlah ini diprediksi akan meningkat 75% menjadi lebih dari 10.720 pada tahun 2030. Total aset yang dikelola Family Office diperkirakan akan mencapai 5,4 triliun dolar AS pada 2030, naik dari 3,1 triliun dolar AS saat ini.

Zona Keuangan Khusus Forest City dirancang untuk menjadi katalis lahirnya pusat ekonomi dan keuangan baru di kawasan ini. Lokasinya yang strategis sebagai pulau bebas bea di dalam zona keuangan khusus menjadikan Forest City proposisi unik untuk pengembangan ekonomi di wilayah selatan Malaysia.

Forest City juga akan fokus mengembangkan sektor fintech, terutama di bidang regulatory technology (RegTech) dan insurtech. Dengan mendorong kolaborasi, inovasi, dan investasi, zona ini mendukung tujuan nasional untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat layanan keuangan modern.

Bank, asuransi, perusahaan sekuritas, dan entitas sektor keuangan lainnya juga akan menikmati berbagai insentif. Mulai dari potongan khusus untuk biaya relokasi, tunjangan bangunan industri yang ditingkatkan, hingga pembebasan pajak penghasilan.

Ekonomi Malaysia terbukti tangguh menghadapi berbagai tantangan global. Rata-rata pertumbuhan PDB riil jangka panjang mencapai 4,3% dari 2011 hingga 2023. Tahun ini, ekonomi Malaysia tumbuh impresif dengan PDB melonjak 5,9% pada kuartal kedua 2024.

Nilai tukar ringgit juga menguat, naik 12,5% sejak Februari lalu dan mengungguli mata uang regional lainnya. Pasar saham domestik mencatat rekor baru dengan kapitalisasi pasar menembus 2 triliun ringgit pada Juni lalu. Nilai perdagangan tumbuh 10,9% selama delapan bulan pertama tahun ini. Pertumbuhan ini didukung oleh sektor jasa yang kini menyumbang hampir 60% terhadap PDB.