LANGIT7-Jakarta,- - Lisa Namuri mengakui dirinya tidak pernah puas dengan satu hal dan selalu suka mencoba hal baru. Setelah lebih dari dua dekade bergelut di dunia olahraga sebagai instruktur pilates, ia pun menjajal bisnis baru di bidang kuliner yang diberi nama Namuri Culinary.
“Selama 35 tahun saya bosan banget mengajar. Dulu pernah ngajar privat minimal 5 kelas per hari. Begitu juga sekarang tapi masih bisa diatur waktunya,” kata Lisa Namuri saat ditemui Langit7 di kediamannya, di kawasan Jakarta Barat.
Bukan Lisa Namuri namanya jika tidak serius menjalani sesuatu. Oleh sebab itu, Ia berusaha memantapkan diri dengan menempuh pendidikan bidang kuliner dengan bersekolah di Leiths School of Food and Wine di London, Inggris.
Salah satu kegiatan cooking class anak-anak di Namuri Culinary. Foto: instagram Lisa Namuri“Saya perlu sekolah, kebetulan saya suka sekolah. Saya harus sekolah sesuatu yang bermanfaat, kalau tidak meghasilkan uang ya paling tidak untuk keluarga saya,” tambahnya.
Setelah menyelesaikan studi dan mengantongi gelar Chef Diploma di Leiths School, Lisa kembali ke Tanah Air lalu mulai membuka bisnis dengan nama Namuri Culinary.
Mengenai konsep kuliner dan menu yang ditawarkan, Lisa menuturkan ada beragam masakan yang ditawarkan mulai dari masakan Indonesia hingga western. Yang jelas, ia memastikan semua yang disajikan halal.
“Temanya halal comfort food. Jadi saya mau orang-orang lebih aware dengan makanan halal. Tepung juga harus halal. Apapun itu harus halal,” tegasnya.
Namun begitu, ada menu yang menjadi andalan yaitu Basque Cheese Cake dan untuk minuman, ada Teh Arab yang diramu khusus memadukan teh hitam, kayu manis, kapulaga, dan sage. Tampilannya sekilas mirip dengan teh tarik namun Teh Arab memiliki aroma herbal dan rasa yang lebih kuat.
Namuri Culinary memfokuskan bisnisnya by online. Bermarkas di lantai bawah Lisa’s House studio pilates. Tak hanya menjual makanan, Lisa juga membuka kelas memasak.
Baca juga:
Hobi Olahraga Gara-gara Masa Kecil Lisa Namuri Sering Sakit-sakitan“Ini studio masak. Kami sering adakan cooking class. Pernah ada cooking class for kids, bikin pizza dan pasta. Tapi saya benar-benar ajarkan anak-anak memasak dari awal, bikin pizza dan pasta dari awal, dari bikin dough (adonan dasar),” jelasnya.
Selesai memasak, anak-anak pun diajarkan bagaimana membersihkan dan mencuci perabotan memasak usai dipakai.
“Mereka harus mencuci sendiri perabot yang bekas dipakai. Makanya saya siapkan beberapa sink di studio ini, ya untuk itu,” pungkas founder Lisa’s House itu.
(ori)