LANGIT7.ID-, Jakarta- - Amerika Serikat pada Selasa mengungkapkan penolakan terhadap pembangunan pangkalan permanen Israel di Jalur Gaza, menyusul laporan The New York Times tentang percepatan pembangunan oleh militer Israel.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan tidak dapat memastikan laporan surat kabar tersebut, yang menyebutkan bahwa analisis citra satelit menunjukkan peningkatan pembangunan pangkalan disertai penghancuran lebih dari 600 bangunan di Gaza tengah, mengindikasikan kehadiran jangka panjang.
Departemen Luar Negeri mencatat bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada awal perang telah menyatakan penolakan terhadap kehadiran permanen Israel di Gaza.
Baca juga:
Perancis-Arab Saudi Sepakat Gelar KTT Pembentukan Negara Palestina Juni 2025Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan: "Jika laporan itu benar, tentu hal tersebut tidak sejalan dengan sejumlah prinsip yang telah digariskan Menteri Blinken."
"Tidak boleh ada pengurangan wilayah Gaza. Selain itu, juga tidak boleh ada pengusiran paksa warga Palestina dari rumah mereka," katanya kepada wartawan.
Baca juga:
Krisis Pangan Gaza: Warga Berjalan Bermil-mil demi Berburu Tepung dan RotiThe New York Times mengutip juru bicara militer Israel yang mengatakan bahwa perluasan pekerjaan lapangan adalah untuk alasan operasional dan bangunan-bangunan tersebut bisa dengan cepat dibongkar.
Presiden Joe Biden telah mendukung Israel dalam perang tanpa henti di Gaza sebagai respons terhadap serangan dahsyat 7 Oktober 2023, tetapi juga menyuarakan kekhawatiran tentang nasib warga sipil.
Presiden terpilih Donald Trump berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada Israel setelah ia menjabat bulan depan.
(lam)