LANGIT7.ID - Penggunaan earphone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Earphone digunakan nyaris sepanjang waktu, mendengarkan musik sambil bekerja, mengikuti zoom meeting, hingga telepon.
Masalahnya, menggunakan earphone berlebihan bisa memicu sejumlah masalah kesehatan.
Melansir dari beberapa sumber, berikut ini 7 bahaya penggunaan earphone berlebihan bagi telinga dan bagian tubuh lainnya.
1. Pendengaran BerkurangBahaya penggunaan earphone secara terus menerus yang paling cepat dirasakan adalah kerusakan gendang telinga. Laman
Doctor Insta memuat fakta bahwa volume lebih dari 90 desibel bisa berdampak sangat buruk bagi telinga.
Ketinggian volume ini jika diperdengarkan secara rutin bisa menyebabkan kehilangan pendengaran yang parah hingga tuli.
2. Perkembangan Memahami Pembicaraan TerhambatSeperti dikatakan pensiunan audiolog Jan Mayes kepada
Healthy Hearing, bahaya earphone pada anak adalah kesulitan memahami pembicaraan di tempat bising sejak usia remaja hingga awal dua puluhan.
Kata Dr. Daniel Fink, internis dan ketua dewan
Quiet Coalition, nantinya di saat anak-anak itu berusia pertengahan 40-an, pendengaran mereka akan sama sulitnya dengan kakek-nenek mereka yang saat itu sudah berusia 70-80an.
3. Telinga Rusak PermanenDitulis
Healthy Hearing, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan, lebih dari 1 dari setiap 10 anak di negara Abang Sam yang berusia 6-19 tahun, juga hampir 1 dari 5 orang dewasa di bawah 70 tahun, mengalami kerusakan permanen pada pendengaran akibat kebisingan.
Kondisi ini ikenal sebagai gangguan pendengaran akibat kebisingan (
noise-induced hearingloss/NIHL).WHO juga mengatakan, sekitar setengah dari populasi antara usia 12-35 berisiko mengalami kerusakan pendengaran karena suara keras. Headphone dan earphone-lah yang berperan besar dalam hal ini.
4. TinitusTinitus atau telinga berdenging sering kali terjadi pada anak-anak yang mengalami masalah pendengaran. Audiolog Lisa Vaughan dari
Cook Children’s Health Care System di Fort Worth, AS, melaporkan, ‘gelombang gila’--begitu medis melabeli--ini dilaporkan banyak terjadi tahun 2020 berdasarkan pengamatan di kliniknya.
5. HiperakusisBahaya earphone lainnya adalah menimbulkan sindrom hiperakusis. Ini kondisi langka di mana seseorang sangat peka terhadap suara-suara yang normal didengar orang pada umumnya.
Misalnya, suara sendok yang bergesekan pelan dengan piring bisa membuat telinganya sangat sakit.
Hello Sehat mengatakan, penyakit ini biasanya diakibatkan cedera kepala atau gangguan pendengaran atau juga dialami orang dengan sindrom Williams, tinitus, dan penyakit Meniere.
6. Pertukaran KumanKondisi di dalam telinga sangat gelap dan lembap, dan itu merupakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri.
Saat mengambil earphone dari meja atau tas dan menempelkannya di telinga, bakteri apa pun di earphone bisa menjadi tiket sekali jalan ke saluran telinga.
Penggunakan earphone yang lama juga menghambat udara masuk ke kanal telinga dan mengakibatkan telinga bagian dalam semakin lembap. Dampaknya kata laman
The Joint, meningkatkan risiko infeksi telinga yang serius.
Belum lagi jika kerap meminjamkannya kepada pasangan, anak, atau orang lain. Besar kemungkinan terjadi pertukaran kuman antartelinga. Duh, ngeri!
Alhasil bakteri bisa menginfeksi telinga banyak orang.
Jadi, pastikan untuk selalu membersihkan earphone sebelum dipakai dan hindari bertukar earphone dengan orang lain.
7. Kurangnya KesadaranKetika seseorang menggunakan earphone, otomatis perhatian dan kesadarannya terhadap lingkungan sekitar menurun. Kurangnya perhatian itu bisa mengurangi fokusnya terhadap pekerjaan hingga rentan menimbulkan kecelakaan.
Bagaimana Sahabat Langit7? Mari bijak menggunakan earphone untuk menjaga nikmat telinga sehat.
(arp)