Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 16 Maret 2025
home masjid detail berita

Tata Cara dan Bacaan Shalat Witir, Bisa Dikerjakan 1 Rakaat

fajar adhitya Senin, 20 September 2021 - 21:00 WIB
Tata Cara dan Bacaan Shalat Witir, Bisa Dikerjakan 1 Rakaat
Tata cara dan bacaan shalat witir. (Foto: Antara).
LANGIT7.ID, Jakarta - Tata cara dan bacaan shalat witir ini diharap bisa menjadi panduan bagi ummat Islam. Ibadah sunnah ini bisa dikerjakan 1 rakaat dan tak mesti sepertiga malam.

Shalat Witir merupakan ibadah sunnah dengan jumlah rakaat ganjil, lalu dilaksanakan sebagai penutup shalat. Shalat Witir umumnya dikerjakan usai shalat malam, tahajud dan tarawih.

Rentang waktu setelah Shalat Isya sampai Shalat Subuh cukup panjang. Shalat Witir bisa dikerjakan sebelum dan sesudah tidur. Hal ini berangkat dari hadist yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, Aisyah berkata: "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada Abu Bakar, 'Kapan kamu Shalat Witir?', Abu Bakar pun menjawab 'Sebelum tidur', Rasul pun menjawab 'Kamu orang yang berhati-hati'."

"Lalu Rasul bertanya kepada Umar pertanyaan yang sama, 'Kapan kamu shalat witir?' dijawab oleh Umar, 'Setelah bangun tidur'. Rasul pun menjawab 'Kamu orang yang tegas'."

Bila mengacu pada hadist tersebut, Shalat Witir bisa dikerjakan sebelum atau setelah tidur. Keduanya memiliki keistimewaan masing-masing. Namun bila melihat keutamaannya, ada sebagian ulama berpendapat kalau Shalat Witir sebetulnya lebih baik dikerjakan sebelum tidur.

Shalat Witir merupakan ibadah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan. Rasul pun pernah mengatakan, ada tiga hal yang fardhu baginya, di antaranya Shalat Witir. "Ada tiga hal yang fardhu bagiku dan sunnah bagi kalian, yaitu Shalat Witir, bersiwak, dan qiyamul lail." (HR Bukhari dan Muslim).

Berikut tata cara dan bacaan shalat Witir 1 Rakaat:

1. Niat
2. Takbir

Mengangkat Kedua Tangan Sejajar Telinga

Dari Malik bin al-huwairist: "Ketika bertakbir Rasulullah mengangkat kedua tanganya sejajar dengan kedua telinganya, ketika rukuk mengangkat kedua tanganya sejajar dengan kedua telingnya, dan ketika bangun dari rukuk beliau mengucapka 'Samiallahu liman hamidah' juga melakukan hal seperti itu. (HR. Muslim).

Mengangkat Kedua Tangan Sejajar Pundak

Abdullah bin Umar Berkata: "Aku melihat Rasulullah ketika berdiri di dalam shalat mengangkat kedua tanganya sampai sejajar kedua pundaknya. Beliau melakukan itu ketika takbir untuk rukuk dan ketika bangun dari rukuk, dan beliau mengucapkan 'Samiallahu liman hamidah' dan tidak mengangkat kedua tanganya ketika akan sujud. (HR: Bukhari dan muslim)

3. Doa Iftitah

"Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas. Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod."

Doa ini diajarkan Nabi kepada sahabat Abu Hurairah. Dia sempat bertanya, apa bacaan Rasul ketika diam di antara takbir dan membaca Al-Fatihah. Lalu Rasulullah pun mengajarkan doa iftitah tersebut. Hadist ini diriwayatkan Bukhari dan Muslim.

4. Membaca Ta'awudz dilanjutkan dengan Al-Fatihah
5. Membaca Surah Al-Quran
6. Rukuk

Berdasarkan hadist yang diriwayatkan Abu Daud, ketika rukuk, Rasulullah meletakkan tangannya di lutut. Lalu dia merenggangkan jari-jemarinya. Kepalanya tidak terlalu menunduk atau tampak mengangkat.

"Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii."

Bacaan shalat ini mengacu pada hadist Bukhari dan Muslim. Dari Aisyah: "Nabi shallallahu alaihi wa sallam memperbanyak membaca ketika ruku dan sujud bacaan, 'Subhanakallahumma robbanaa wa bihamdika, allahummaghfir-lii.

7. Itidal

Saat itidal Rasulullah mengucapkan 'Samiallahu liman hamidah'. Salah satu doa itidal yakni:

"Rabbana wa laka al-hamdu Hamdan Katsīran Thayyiban Mubārakan Fīhi"

Dalam sebuah hadist, Rifaah bin Rafi berkata: "Kami pernah shalat bersama Rasulullah, saat bangun dari rukuk ia membaca, 'Sami’allahu liman hamidah'. Tiba-tiba ada seorang sahabat yang membaca, 'Rabbana wa lalakal hamd hamdan katsiran tayyiban mubarakan fihi'. Setelah selesai shalat, Rasul bertanya, 'Siapa yang mengucapkan kalimat itu?' Sahabat itu berkata, 'Saya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah berkata, 'Saya melihat sekitar tiga puluhan malaikat berloma-lomba untuk siapa pertama kali yang mencatat (pahalanya)," (HR Al-Bukhari).

8. Sujud

Ada delapan bagian dari tubuh yang menyentuh tanah ketika bersujud, yaitu dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut dan kedua jari-jari kaki.

"Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii."

Bacaan shalat ini mengacu pada hadist Bukhari dan Muslim. Dari Aisyah: "Nabi shallallahu alaihi wa sallam memperbanyak membaca ketika ruku dan sujud bacaan, 'Subhanakallahumma robbanaa wa bihamdika, allahummaghfir-lii.

9. Duduk di Antara 2 Sujud

"Nabi Shallallahu alaihi wa sallam jika duduk dalam salat di dua rakaat pertama beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan. Jika beliau duduk di rakaat terakhir, beliau mengeluarkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya dan duduk di atas lantai." (HR Bukhari dan Muslim)

"Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warzuqnii, warfa'nii" atau "Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii."

Untuk shalat witir yang dilaksanakan 1 rakaat, setelah duduk di antara dua sujud, lalu bangun untuk tahiyat akhir.

10. Tahiyat Akhir

Saat tahiyat isyarat telunjuk diangkat dari sejak awal Tasyahud hingga akhir. (HR. Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih)

"Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu alainaa wa ala ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan abduhu warosuuluh."

“Allahumma sholli ala Muhammad wa ala aali Muhammad kamaa shollaita ala Ibroohim wa ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ala Muhammad wa ala aali Muhammad kamaa baarokta ala Ibrohim wa ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid."

Kedua bacaan ini tercantum dalam hadist yang diriwayatkan Buhkari dan Muslim.

"Nabi Shallallahu alaihi wa sallam jika duduk dalam salat di dua rakaat pertama beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan. Jika beliau duduk di rakaat terakhir, beliau mengeluarkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya dan duduk di atas lantai." (HR Bukhari dan Muslim).

Setelah itu ada doa yang dianjurkan Rasulullah sebelum salam, yakni:

"Allaahumma innii auudzubika min adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal." (HR Muslim).

12. Salam.

Ketika salam, ucapakan "Assalamualaikum warohmatullah" lalu menengok ke arah kanan, diikuti ke arah kiri.

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 16 Maret 2025
Imsak
04:33
Shubuh
04:43
Dhuhur
12:05
Ashar
15:12
Maghrib
18:08
Isya
19:17
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan