LANGIT7.ID-, Jakarta- -
Gerhana matahari hibrida akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023. Fenomena ini akan membuat langit menjadi gelap di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di bagian timur.
Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang dalam jalurnya mengalami dua fase sekaligus, yaitu fase cincin dan fase total. Ini adalah fenomena langka yang jarang terjadi di wilayah yang sama.
Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah No.01/MLM/I.1/E/2023 yang dirilis pada Senin (18/4/2023), umat Islam diizinkan melakukan shalat gerhana pada Kamis, 20 April 2023 atau bertepatan gerhana matahari hibrida. Shalat gerhana itu dilakukan secara berjamaah tanpa adzan dan iqamah, berbeda dengan shalat wajib lima waktu.
Baca juga:
Shalat Idul Fitri Beda dengan Shalat Lain, Begini Tata CaranyaShalat gerhana dilakukan dalam formasi dua rakaat dengan melakukan rukuk, qiyam, dan sujud dua kali pada setiap rakaat. Shalat gerhana dapat dilakukan di tanah lapang atau di masjid. Berikut urutan tata cara shalat gerhana:
1. Imam menyerukan as-salatu jami‘ah.
2. Takbiratulihram.
3. Membaca doa iftitah.
4. Membaca taawuz, basmalah, lalu membaca surat al-Fatihah, disusul surah panjang dengan jahar.
5. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
6. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, makmum membaca rabbana wa lakal- amd.
7. Berdiri tegak, lalu membaca surat al-Fatihah disusul surah panjang, tetapi lebih pendek dari surat yang dibaca pertama.
8. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama, tetapi lebih singkat dari yang pertama.
9. Bangkit dari rukuk, membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.
10. Sujud.
11. Duduk di antara dua sujud.
12. Sujud.
13. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua, seperti rakaat pertama, tanpa membaca doa iftitah.
14. Salam.
Setelah shalat, imam akan memberikan khutbah yang berisi nasihat dan peringatan tentang tanda-tandan kekuasaan Allah, serta mengajak umat untuk memperbanyak istighfar, sedekah, dan berbagai amal kebajikan. Umat Islam diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan salat gerhana dengan benar dan khusyuk.
“Semua ulama yang terhimpun dalam empat mazhab sepakat bahwa Shalat Gerhana itu hukumnya Sunnah Muakkadah, sunnah yang sangat dianjurkan, sunnah yang mendekati wajib. Laki-laki, perempuan, anak-anak kalau sempat, ayo datang ke tempat shalat gerhana,” ujar Pakar Fikih Kontemporer, KH Ahmad Zahro, di Azzahro Official, dikutip hari ini.
(ori)