LANGIT7.ID-, Jakarta - - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek)
Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan bantahannya terkait demo ratusan ASN dari Ditjen Dikti Kemdikbud Saintek terhadap dirinya, kemarin.
Pada aksi unjuk rasa di depan kantor Kemendiktisaintek, Senin (20/1) kemarin, Satryo dinilai arogan lantaran memecat pegawai secara sepihak, pemarah, dan suka main tampar bawahannya. Ia pun membantah tuduhan tersebut.
"Nggak ada, tidak benar," tegas Satryo usai menghadiri pelantikan Rektor ITB di Bandung, Senin (20/1/2025).
Baca juga: Kronologi Mentri Satryo Sampai Didemo ASN Kemendiktisaintek"Demo itu terkait kami sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran karena pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang, kita ingin benahi sesuai amanat presiden harus hemat dengan anggaran pemerintah," lanjutnya.
Dia pun mengungkapkan bahwa pendemo di kementeriannya tengah mencari sorotan agar menjadi perhatian publik. Satryo mengaku ada pihak yang tidak ingin dimutasi. Sehingga terjadi demonstrasi yang menarik perhatian publik seluruh Indonesia.
"Kita melakukan mutasi yang cukup besar, karena memang ada pihak yang berkenan," imbuh dia.
"Pendemo kan cari sesuatu yang menarik, intinya kita sedang bersih-bersih," tegasnya.
Baca juga: Menteri Satryo Diteriaki Mundur oleh ASN KemendiktisaintekSementara itu,
Kemendiktisaintek telah mengeluarkan pernyataan tertulis kepada publik. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi usai berdialog dengan pegawai kemarin.
Khairul menyatakan, pimpinan Kemendiktisaintek akan melakukan tindak lanjut dan mencari solusi atas berbagai dinamika yang terjadi. Bukan pemecatan, melainkan Kemendiktisaintek tengah melakukan rotasi, promosi, dan mutasi sebagai upaya penyegaran organisasi.
"Rotasi, promosi, dan mutasi ASN pada masa transisi Kementerian ini merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi dan tour of duty," jelasnya melalui siaran pers.
(lsi)