LANGIT7.ID-Jakarta; Arab Saudi akan terus memberikan dukungan kepada Lebanon dan optimis tentang masa depan negara tersebut setelah gencatan senjata mengakhiri perang antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang berafiliasi dengan Iran, kata Menteri Luar Negeri Kerajaan saat berkunjung ke Beirut.
Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan kepada wartawan bahwa dia menekankan pentingnya reformasi dalam pertemuannya dengan Presiden Lebanon yang baru terpilih, Joseph Aoun. Ini merupakan kunjungan pertama diplomat tinggi Riyadh ke Beirut dalam 15 tahun terakhir.
"Saya menyampaikan kepadanya bahwa kami percaya akan pentingnya reformasi yang dia presentasikan agar Lebanon dapat mengatasi krisisnya," kata Pangeran Faisal.
Kunjungan ini mencerminkan perubahan politik besar di Lebanon sejak Israel menghantam Hizbullah dalam perang tahun lalu, dan sejak sekutu Hizbullah, Bashar al-Assad dari Suriah, digulingkan oleh pasukan oposisi pada Desember lalu.
"Kerajaan memandang masa depan Lebanon dengan optimisme di bawah pendekatan reformis yang disampaikan dalam pidato presiden setelah pelantikannya," ujar Pangeran Faisal.
"Reformasi ini akan meningkatkan kepercayaan mitra Lebanon dan membuka ruang bagi negara untuk mendapatkan kembali posisi yang layak di lingkup Arab dan internasional," tambahnya.
Aoun mengatakan dia akan bekerja untuk memastikan negara memiliki hak eksklusif untuk membawa senjata, pernyataan yang sebagian dianggap sebagai referensi terhadap persenjataan Hizbullah, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan negara-negara Arab.
Arab Saudi pernah menginvestasikan miliaran dolar di Lebanon, menyimpan dana di bank sentral, dan membantu membangun kembali wilayah selatan setelah perang 2006 antara Israel dan Hizbullah.
(lam)