LANGIT7.ID-Jakarta; Kementerian Agama (Kemenag) akan memperluas penerapan skema murur dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari skema serupa yang telah diujicobakan sebelumnya, terutama untuk jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, menyampaikan hal tersebut saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Murur merupakan metode mabit di Muzdalifah dengan hanya melintas tanpa turun dari kendaraan. Jemaah akan berangkat dari Arafah setelah waktu Maghrib, melewati Muzdalifah, lalu langsung menuju Mina.
"Tahun lalu, skema ini berhasil kami terapkan. Kali ini, kami akan perluas cakupannya untuk memberikan kemudahan lebih banyak jemaah," ujar Hilman.
Ia juga menekankan pentingnya dedikasi para petugas haji dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah. "Melayani tamu Allah adalah kehormatan besar. Manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya," pesannya.
Pelaksanaan ibadah haji tahun ini akan dimulai dengan kedatangan jemaah ke asrama haji pada 1 Mei 2025. Tim petugas akan berangkat lebih awal untuk mempersiapkan segala kebutuhan di Arab Saudi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh pejabat Ditjen PHU dan perwakilan Badan Penyelenggara Jemaah Haji (BPJH). Sebagai penutup, dilakukan penyematan simbolis kartu identitas PPIH Arab Saudi kepada para peserta bimtek.(*/saf/kemenag)
(lam)