Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 28 April 2025
home masjid detail berita

Keistimewaan Shalat Dhuha, Benarkah untuk Minta Rezeki?

fajar adhitya Rabu, 29 September 2021 - 06:00 WIB
Keistimewaan Shalat Dhuha, Benarkah untuk Minta Rezeki?
Keistimewaan shalat dhuha. (Foto: Pxfuel).
LANGIT7.ID, Jakarta - Keistimewaan shalat dhuha diketahui ummat untuk meminta rezeki. Ibadah yang dikerjakan saat pagi hingga awal siang hari ini tujuannya mendekatkan diri ke Allah.

Sebelum membahas keistimewaan shalat dhuha, perlu diketahui bahwa shalat secara etimologi berarti doa. Namun secara terminologi, shalat ialah ibadah yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam.

Bila shalat erat kaitannya dengan doa, artinya di dalam ibadah ini tentu banyak bacaan, bahkan perbuatan yang memiliki makna bermunajat kepada Allah dengan memuji dan merendahkan diri di hadapan-Nya.

Baca Juga: Rahasia Waktu Shalat Dhuha, Dibahas oleh Allah di Al Quran

Terlepas dari jenis shalat, baik itu shalat fardhu maupun shalat sunah, pada hakikatnya shalat bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jika seorang hamba dekat dengan Allah, doanya tentu akan dikabulkan.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (QS Al-Baqarah: 186).

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dipahami bahwa tidak ada shalat yang khusus untuk meminta rezeki, termasuk shalat dhuha. Namun demikian, hal itu tidak mengurangi kedudukan shalat dhuha sebagai suatu ibadah sunah.

Adapun doa-doa setelah Shalat Dhuha yang umum diketahui masyarakat yakni "Inna dhuha dhuha'uka, wal baha'u baha'uka, wal jamalu jamaluka, wal quwwatu quwwatuka, wal qudratu qudratuka, wal ushmatu ushmatuka."

Doa tersebut sebetulnya bukan dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, melainkan dimunculkan pertama kali oleh ahli hukum (fuqaha) seperti oleh asy-Syarwani dalam Syarh Minhaj dan ad-Dimyati dalam I'anatut-Thalibin.

Kapan waktu terbaik mengerjakan shalat dhuha? Sebagian ummat Islam tidak tahu pasti, lalu untuk amannya mereka menjalankannya sekitar pukul 07.00 - 10.00.

Shalat dhuha dikenal juga sebagai shalat Awwabin, yakni shalatnya orang-orang yang bertaubat dan termasuk yang sulit dijaga keistiqamahannya, kecuali bagi mereka yang ingin mendekatkan diri pada Allah.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada yang bisa menjaga shalat dhuha kecuali orang awwab (sering bertaubat). Dan shalat dhuha adalah shalat awwabin." (HR Ibnu Khuzaimah).

Lalu kapan waktu terbaik mengerjakan shalat dhuha? Hal yang perlu diketahui yakni saat matahari naik setelah satu tombak bayang-bayang hingga sebelum tergelincir atau sebelum istiwa (tepat di atas langit).

Menurut jadwal shalat yang diterbitkan Bimas Islam Kementerian Agama, waktu dhuha dimulai sekitar pukul 06.10 WIB. Tapi yang terbaik sebetulnya ada di waktu akhir, yakni menjelang habisnya waktu dhuha.

Hal ini mengacu pada hadist dari Zaid bin Arqam, dia melihat sekelompok orang melaksanakan shalat dhuha, lantas mengatakannya: "Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "(Waktu terbaik) sholat awwabin (shalat dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari."

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 28 April 2025
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:54
Ashar
15:14
Maghrib
17:50
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan