LANGIT7.ID-, Jakarta - - Program revitalisasi sekolah atau disebut Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP) turut menyasar kepada satuan pendidikan di bawah pembinaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK),
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Pada tahun 2025, terdapat lebih dari 750
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan lebih dari 150
sekolah luar biasa (SLB) di seluruh Indonesia yang juga akan direhab.
Tujuannya adalah agar proses pembelajaran siswa dapat berjalan lebih baik dalam mencapai standar mutu yang diharapkan. Sementara itu, untuk sanggar kegiatan belajar (SKB) dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), program ini akan menyasar kepada lebih dari 50 satuan pendidikan.
Baca juga: Presiden Prabowo Resmi Luncurkan Program Hasil Terbaik Cepat, Pada Peringatan HardiknasDirektur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa sasaran Program PSPP sangat beragam, mulai dari pembangunan dan perbaikan ruangan belajar, pembangunan ruang praktik, toilet sekolah, hingga kantin sekolah.
"Semuanya itu tidak hanya demi menghadirkan sekolah yang nyaman, tetapi juga meningkatkan kompetensi siswa yang dapat berimbas pada kebekerjaan siswa. Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan ini akan memberikan dampak pada proses pembelajaran yang lebih berkualitas untuk lulusan pendidikan vokasi PKPLK yang terampil, mandiri, dan berdaya saing," ujar Tatang di Banyumas beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala PKBM Al-Firdaus, Aar Apriani, mengatakan bahwa program ini akan mendatangkan banyak manfaat dalam peningkatan aktivitas pembelajaran bagi warga belajar di PKBM tersebut.
"Ruangan belajar kita sangat kecil di sini dan hanya dua kelas. Sejauh ini mengatur waktu pembelajaran dari Kamis sampai Sabtu. Di rombel (desa) lain kita atur Senin sampai Rabu, atau Sabtu sampai Senin, tergantung kesepakatan. Kita pakai fasilitas desa atau fasilitas sekolah yang ada di sana," ungkap Aar, sembari mengatakan bahwa terdapat 340 warga belajar di PKBM yang berada di Desa Sungkai, di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar tersebut.
Di lain tempat, Kepala SLB Negeri Slawi, Ninik Basri Martini, mengatakan bahwa program perbaikan ini akan menjawab keresahan para guru dan wali murid akan adanya ruang pembelajaran khusus bagi siswa tunarungu dan tunagrahita yang selama ini belajar di ruang yang sama.
Menurutnya, keberadaan ruang pembelajaran khusus tidak hanya membuat proses belajar dan mengajar lebih nyaman, tetapi juga mendukung kemandirian dan menumbuhkan potensi siswa. Dalam proses pembangunan ini, lanjut Ninik, ia berkolaborasi dengan komite sekolah untuk terlibat aktif membersamai proses pembangunan.
"Jadi tidak hanya guru yang antusias, tapi orang tua juga sangat bersemangat untuk terlibat dalam program ini karena ini adalah hal yang mereka inginkan, anak-anak bisa mandiri," kata Ninik.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dalam acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
Program Hasil Terbaik Cepat tersebut meliputi revitalisasi sekolah,
digitalisasi pendidikan, serta bantuan untuk guru honorer.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)
Abdul Mu'ti mengatakan, Kementerian Dikdasmen akan meluncurkan program prioritas pembangunan sekolah yang ditargetkan rampung pada 2025. Total ada 10.440 sekolah yang akan direnovasi dengan anggaran sebesar Rp16,9 triliun.
"Kami akan ada dalam rangka Hardiknas itu launching program prioritas Pak Presiden pertama adalah untuk launching pembangunan sekolah. Kita rencanakan tahun ini akan dibangun direnovasi 10.440 sekolah," kata Mu'ti.
(lsi)