LANGIT7.ID, Paris,- -
Coco Gauff tidak bisa membawa pulang trofi Coupe Suzanne Lenglen setelah memenangkan Paris Open.
Coco Gauff terpaksa mengeluh karena seharusnya "ilegal" bagi seorang atlet untuk pergi berpesta setelah memenangkan sebuah
pertandingan olahraga.Petenis Amerika Serikat itu baru saja meraih gelar Grand Slam keduanya pada Sabtu (8/6), setelah mengalahkan Aryna Sabalenka di final
French Open. Baca juga: Gagal Menjuarai Roland Garros, Aryna Sabalenka Ribut Dengan Coco Gauff Lewat Pernyataannya Yang Remehkan Sang JuaraPertandingan puncak di Paris tersebut berlangsung seru, dengan
Sabalenka memenangkan set pertama melalui tiebreak. Namun, Gauff bangkit dan merebut set kedua 6-2, sebelum memenangkan set penentu 6-4.
Kemenangan ini datang tiga tahun setelah Gauff dikalahkan Iga Swiatek di final French Open 2022, dan hampir dua tahun sejak ia meraih gelar Major pertamanya di US Open 2023.
Usai kemenangannya, Gauff terlihat gembira dan mengunggah video perayaannya di TikTok. Namun, ia bercanda dengan menulis keterangan yang terkesan kecewa:
"Pergi berpesta setelah menang pertandingan olahraga harusnya dilarang. Emosi masih meluap, dehidrasi, kelaparan, lalu mereka menaruh sampanye di tanganku. Ya sudah pasti aku akan berakhir kacau… Tapi tetap seru sih, we upppppp!"
Baca juga: Mantan Presiden AS, Barack Obama dan Michelle Obama Pimpin Sorakan untuk Kemenangan Coco Gauff di French OpenGauff kembali aktif di media sosial pada Senin (10/6) saat dalam perjalanan pulang ke AS. Ia mengungkapkan bahwa ia tidak bisa membawa pulang trofi Coupe Suzanne Lenglen karena aturan trofi asli "tetap menjadi milik turnamen."
Petenis berusia 21 tahun itu kemudian memamerkan "replika mini" trofi yang ia dapatkan, yang ukurannya bahkan hampir sama dengan botol air kecil di sebelahnya selama penerbangan. Ia menambahkan, "Yang terpenting adalah kenangannya."
Gauff kini menargetkan lebih banyak gelar Grand Slam di masa depan, mengingat kemenangan US Open-nya juga diraih dengan mengalahkan Sabalenka. Usai final Roland Garros, ia menjelaskan:
"Menang kali ini lebih sulit daripada gelar pertama karena aku tidak ingin puas hanya dengan satu gelar."
Baca juga: Coco Gauff Raih Gelar Grand Slam Keduanya di Roland Garros 2025 dan Membawa Pulang Hadiah 45 MiliarIa menambahkan, "Aku melalui banyak hal saat kalah di final tiga tahun lalu. Aku sangat senang bisa kembali ke sini. Dulu, aku sempat diliputi pikiran-pikiran gelap."
Sementara itu, Sabalenka mengakui kekalahannya:
"Ini mungkin permainan terburukku dalam beberapa bulan terakhir. Kondisinya sulit, dan dia lebih baik dariku hari ini. Aku terlalu emosional dan tidak bisa mengendalikan diri."
"Menurutku, dia menang bukan karena bermain luar biasa, tapi karena aku melakukan terlalu banyak kesalahan dari bola-bola yang seharusnya mudah."(*/saf/dailyexpress)
(est)