LANGIT7.ID-Paris; Runner-up Roland Garros yang gagal menjuarai Roland Garros terpaksa bikin klarifikasi lagi atas pernyataanya yang menyudutkan Coco Gauff sebagai sang juara.
Melalui unggahan Instagram Story pada Minggu, pemain peringkat satu dunia itu merefleksikan hari yang berat sambil mengakui bahwa lawannya mampu menghadapi situasi dengan lebih baik dalam kondisi yang sama.
"Kemarin hari yang sulit. Coco menangani kondisi lapangan jauh lebih baik dariku dan benar-benar layak menang. Dia pemain yang lebih baik kemarin, dan aku ingin memberi penghargaan yang pantas dia dapatkan," tulis Sabalenka.
Sabalenka kehilangan servis sembilan kali dalam kekalahan 6-7 (5), 6-2, 6-4, hanya memenangkan 48% poin dari servis pertamanya. Dia juga membuat 70 kesalahan tanpa paksaan, dengan 39 di antaranya berasal dari pukulan backhand.
"Kalian semua tahu aku... Aku selalu jujur dan manusiawi dalam menghadapi momen seperti ini. Aku membuat lebih dari 70 kesalahan, jadi tak bisa berpura-pura ini hari yang baik bagiku. Tapi kedua hal ini bisa benar... Aku tidak bermain maksimal, dan Coco tampil dengan tenang dan penuh tekad."
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Sabalenka menggambarkan penampilannya sebagai "final terburuk yang pernah aku mainkan." Namun, juara tiga turnamen major itu juga menyatakan keyakinan bahwa Iga Swiatek akan mengalahkan Gauff seandainya sang juara bertahan tiga kali itu lolos melawan Sabalenka di semifinal.
"Jika Iga mengalahkanku di hari lain, kurasa dia akan menang hari ini," tegas Sabalenka.
Gauff menanggapi bahwa hal itu "tidak adil untuk dikatakan" dan justru lebih memilih bertanding melawan Swiatek mengingat kemenangan telaknya 6-1, 6-1 atas petenis Polandia itu baru-baru ini.
"Dari cara Aryna bermain beberapa pekan terakhir, dialah favorit juara. Jadi menurutku dialah lawan terbaik yang bisa kuhadapi di final," kata Gauff.
"Tak ada yang lebih mudah di antara mereka. Tapi hasilnya sudah seperti ini. Itu sebabnya aku di sini hari ini."
Dalam refleksinya 24 jam kemudian, Sabalenka mengatakan tentang petenis AS itu, "Dia layak dapat gelar itu. Hormat."
Untuk rencana selanjutnya, Sabalenka yang berusia 27 tahun sebelumnya membagikan bahwa dia akan beristirahat dari tenis dengan liburan ke Mykonos yang dipenuhi tequila, permen bergetah, dan berenang.
"Waktunya beristirahat, belajar, dan kembali lebih kuat."(*/saf/tennis)
(lam)