LANGIT7.ID–Jakarta; PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) menghadapi persaingan ketat dari produk kemasan impor asal China dan Vietnam. Persaingan ini terjadi karena kedua negara tersebut mulai mengekspor produk karung packaging ke Indonesia, sehingga sebagian pelanggan YPAS, baik dari kalangan BUMN maupun swasta, mulai membeli dari negara-negara tersebut.
"Produk mereka masuk ke Indonesia dan dibeli oleh beberapa customer kami. Karena harga mereka jauh lebih murah, mereka yang juga sedang tertekan di industri ini menekankan cost dan akhirnya melakukan importasi untuk packaging-nya ke sini," jelas Bernard, Manager Marketing YPAS dalam sesi tanya jawab melalui daring, Kamis (26/6/2025).
Menghadapi kondisi tersebut, YPAS menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat daya saing, khususnya di pasar ekspor. Bernard menekankan bahwa perusahaan telah memiliki fasilitas ACCP yang memungkinkan produksi dengan standar yang lebih tinggi, menjadikan produk YPAS memiliki nilai tambah yang sulit disaingi kompetitor.
"Kami memiliki fasilitas ACCP yang meningkatkan kualitas produksi kami. Produk packaging yang kami hasilkan memiliki standar lebih tinggi, sehingga tidak semua pesaing bisa masuk ke pangsa pasar ini. Jadi betul, kami melakukan nilai tambah ke produk kami," ungkapnya.
Tak hanya berfokus pada ekspor, YPAS juga berupaya menjaga stabilitas pendapatan di tengah gejolak permintaan pasar baik dalam negeri maupun global. Bernard menjelaskan bahwa tekanan geopolitik dan pelemahan ekonomi menjadi tantangan besar yang memengaruhi permintaan industri.
"Langkah yang kami lakukan antara lain memperluas segmen pelanggan, dari industri besar, menengah, hingga UMKM. Kami juga mengembangkan produk ke arah pasar premium, serta memperkuat knowledge produk untuk menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini," jelas Bernard.
Sementara itu, Direktur YPAS Rinawati menambahkan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan ekspor yang lebih agresif tahun ini. Setelah pada tahun sebelumnya ekspor mencapai angka 9 persen, YPAS berupaya mendorong angka tersebut menembus di atas 10 persen tahun ini.
"Selama satu dua tahun ini kami sudah berusaha untuk meningkatkan pasar ekspor di atas sepuluh persen untuk tahun ini. Dari yang tahun kemarin kita sudah mulai merangkak naik dari sembilan persen, mungkin di tahun ini kita usahakan supaya di atas sepuluh persen," kata Rinawati.
Terkait rencana bisnis lainnya, Rinawati menegaskan bahwa untuk saat ini tidak ada aksi korporasi yang direncanakan oleh perseroan. Fokus utama YPAS adalah memperluas jangkauan pasar dan memperkuat ekspor.
(lam)