LANGIT7.ID-,  Jakarta -  -  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) 
Abdul Mu'ti melarang anak-anak bermain 
game Roblox. Abdul Mu'ti menilai gim tersebut mengandung kekerasan. 
"Itu kan banyak kekerasan ya di game itu, kadang-kadang anak-anak ini tidak memahami bahwa yang mereka lihat itu kan sebenarnya sesuatu yang tidak nyata," kata Abdul Mu'ti.
Terkait dampak buruk Roblox, penyanyi 
Ashanty mencurahkan hati akan pengaruh buruk game tersebut pada sang buah hati.
Baca juga: Larangan Anak-anak Bermain Roblox Tersirat dalam PP No.17/2025 Tentang TunasAshanty mengaku tak mengizinkan putranya, Arsya untuk bermain 
game online. Namun, atas keputusannya itu berimbas pada Arsya yang dijauhi teman-temannya. 
"Sebenarnya ini yang bikin aku sedih. Pas Arsya (anak laki-laki Ashanty) lagi barengan, kaya dijauhi karena gak punya 
Roblox," ucap Ashanty dalam cuplikan video yang beredar di media sosial. 
Ashanty pun coba menjelaskan pada Arsya maksud dari larangannya untuk bermain game online. 
"Aku bilang one day Arysa akan ngerti kenapa sekarang ayah bunda melarang main Roblox," ucap Ashanty lagi.
Selain Ashanty, komedian 
Sule Sutisna juga mengaku kecolongan Rp50 juta gara-gara Roblox yang dimainkan anak ketiganya, Rizwan Fadilah atau Njan. 
Sule mengatakan, Njan menggunakan kartu kreditnya untuk bertransaksi dalam 
game Roblox. 
Baca juga: Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti Larang Anak Main Roblox, Ini Dia Alasannya"Njan suatu hari bilang, ‘Yah, pinjam 
kartu kredit sama kodenya.’ Saya tanya, ‘Buat apaan?’ Dia jawab, ‘Ada yang harus dibayar, murah kok’. Tapi dia lupa nyopot link-nya, kepakai deh sama si Roblox. Jadi buat langganan dan beli-beli," tutur Sule.
Studi Ungkap Bahaya Roblox Sebelumnya, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti Universitas Sydney, mengungkap bahwa 
game Roblox memiliki risiko yang mengkhawatirkan dan wajib diwaspadai para orang tua. 
Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak yang bermain Roblox, seringkali menyebabkan pengeluaran berlebih yang tidak disengaja. 
Hal ini dilatari oleh kesulitan anak-anak dalam menavigasi transaksi digital. 
"Penelitian kami menemukan bahwa desain fitur pengeluaran dalam gim seperti Roblox menyebabkan kerugian bagi pengguna muda," kata peneliti dan Peneliti Pascadoktoral, Dr. Taylor Hardwick, dikutip dari laman resmi Sydney University.
Baca juga: ROG Exclusive Store Surabaya Wujudkan Impian Gamers Jawa TimurSementara dilansir The Guardian, Rabu (6/8/2025), pihak Roblox mengakui bahwa anak-anak yang menggunakan platformnya mungkin terpapar konten berbahata. 
Roblox menyatakan tengah berupaya keras untuk memperbaikinya, tetapi dibutuhkan kolaborasi di semua industri juga intervensi pemerintah.
(est)