Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Gandeng Enzim, Dorong PHBS Keluarga dari Pusat hingga Ranting

LANGIT7.ID–Depok; Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah menegaskan bahwa penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di keluarga menjadi salah satu program unggulan yang terus dijalankan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Pitut Aprilia S., MKK selaku perwakilan Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, dalam acara kajian kesehatan bertema “PHBS Dalam Keluarga: Menjaga Kesehatan Dimulai dari Rumah bersama Enzim” di Aula Aisyiyah, Jl KH Ahmad Dahlan No.33, Beji Timur, Kota Depok, Sabtu (9/8/2025). Kegiatan ini turut menggandeng Langit7.id sebagai media partner.

Pitut menjelaskan, PHBS menjadi prioritas karena mudah diterapkan di seluruh jajaran organisasi, mulai dari tingkat wilayah, daerah, cabang, hingga ranting. “PHBS itu sangat luas. Ada PHBS di rumah tangga, sekolah, lingkungan, dan tempat kerja. PHBS di rumah tangga menjadi unggulan karena perilaku sehat memang harus dimulai dari keluarga,” ujarnya.

Ia menambahkan, delapan program kesehatan Aisyiyah yang ditetapkan pada muktamar terakhir mencakup penanggulangan penyakit menular, penyakit tidak menular, pencegahan stunting, peningkatan gizi ibu-anak, serta edukasi perilaku hidup bersih dan sehat. Dari seluruh program tersebut, PHBS menjadi yang paling masif dilakukan di seluruh wilayah.

Baca juga: Enzim Ungkap Kunci Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Rumah untuk Dukung PHBS Keluarga

Terkait pelaksanaan, Pitut menyebut seluruh pimpinan wilayah, daerah, cabang, dan ranting telah menjalankan program PHBS. “Alhamdulillah, semua bisa melakukan, bahkan tidak hanya Aisyiyah tetapi juga Muhammadiyah,” ungkapnya.

Namun, ia mengakui tantangan terbesar ada pada perubahan perilaku masyarakat. “Merubah perilaku itu tidak bisa instan dan tidak bisa diperintah. Harus dilakukan setiap hari dan diawali dari kesadaran masyarakat itu sendiri,” jelasnya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Majelis Kesehatan PP Aisyiyah mengandalkan sosialisasi berkelanjutan. Upaya dilakukan mulai dari lingkungan internal keluarga Aisyiyah-Muhammadiyah, amal usaha kesehatan seperti rumah sakit dan sekolah, hingga melalui media sosial.

Baca juga: Aisyiyah Bersama Enzim Perkuat PHBS untuk Cegah Penyakit Gigi dan Mulut di Masyarakat

Selain itu, kendala pendanaan juga menjadi tantangan tersendiri. “Mengumpulkan orang itu butuh biaya. Tapi karena tujuan dan sasarannya jelas, Alhamdulillah sampai sekarang tidak banyak kendala,” kata Pitut.

Koordinasi dengan berbagai pihak juga menjadi strategi penting. Aisyiyah kerap bekerja sama dengan dinas kesehatan, puskesmas, hingga melakukan advokasi ke pemangku kebijakan daerah. Menurutnya, kolaborasi ini berjalan baik. “Bahkan, kalau kita lagi tidak ada program, mereka yang bertanya kenapa Aisyiyah-Muhammadiyah belum ada kegiatan,” tuturnya sambil tersenyum.

Baca juga: Edukasi PHBS di Depok: Aisyiyah dan Enzim Ajak Keluarga Jaga Kesehatan dari Rumah

Ke depan, Pitut berharap komitmen seluruh tingkatan pimpinan tetap terjaga, dari pusat hingga ranting. “Kalau hanya pusat yang bergerak tanpa dukungan cabang dan ranting, program ini percuma. Penggerak di lapangan itu ada di cabang dan ranting,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah yang dinilainya sangat positif, meski tidak selalu dalam bentuk dana. “Minimal dukungan tempat, izin, dan narasumber dari puskesmas atau dinas kesehatan itu sangat membantu,” pungkasnya.