Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 27 November 2025
home community detail berita

Refleksi HUT Kemerdekaan Ke 80 (12) Saatnya Olahraga Jadi Prioritas Pembangunan Nasional Menuju Prestasi Global

dwi sasongko Sabtu, 16 Agustus 2025 - 12:30 WIB
Refleksi HUT Kemerdekaan Ke 80 (12) Saatnya Olahraga Jadi Prioritas Pembangunan Nasional Menuju Prestasi Global
LANGIT7.ID- Saatnya Indonesia menempatkan olahraga sebagai salah satu skala prioritas pembangunan. Melalui olahraga, bangsa bukan hanya bisa melahirkan prestasi gemilang di tingkat dunia, tetapi juga memperkuat persatuan, membangun karakter generasi muda, dan meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.

Ketua Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) PP Muhammadiyah, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., menegaskan bahwa keberagaman budaya dan etnis Indonesia justru dapat menjadi kekuatan besar jika dikelola dengan baik. “Pengelolaan keberagaman sangat penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai lokal ke dalam identitas nasional tanpa menghapus keunikan budaya. Sejalan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan bukanlah penghalang persatuan, melainkan kekuatan bangsa,” ujarnya kepada Langit7.id.

Menurutnya, olahraga memiliki peran strategis sebagai ruang pemersatu. Event olahraga selalu memunculkan interaksi positif lintas suku, agama, dan daerah. “Di dalam olahraga terkandung nilai universal seperti sportivitas, kerja sama, saling menghargai, dan toleransi. Nilai-nilai ini menjadi modal sosial untuk membangun masyarakat yang harmonis,” jelas Gatot yang juga Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini.

Baca juga: Refleksi HUT Kemerdekaan RI Ke 80 (11): Bangun Fasilitas Olahraga dan Karakter Sejak Dini, Kunci Lahirkan Generasi Juara

Gatot mencontohkan, mulai dari lomba-lomba sederhana saat peringatan HUT RI di kampung, hingga ajang besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), olahraga terbukti mampu melahirkan semangat kolaboratif. Atlet, pelatih, dan ofisial dari berbagai latar belakang bisa bekerja sama maupun bersaing sehat. Masyarakat pun ikut terlibat sebagai panitia, relawan, maupun tuan rumah yang menyambut tamu dari berbagai daerah dengan penuh kebersamaan.

Dukungan masyarakat terhadap Timnas sepak bola juga selalu menjadi momen pemersatu bangsa. “Kemenangan Timnas tidak hanya menjadi kemenangan kelompok tertentu, tapi prestasi kolektif. Bahkan ketika kalah, ada perasaan senasib sepenanggungan yang memperkuat ikatan emosional warga negara,” katanya.

Tidak hanya sepak bola, berbagai momen olahraga internasional seperti kualifikasi Piala Dunia atau keberhasilan Indonesia di All England mampu membangkitkan kebanggaan nasional. Prestasi itu menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara terbaik di dunia. “Ini menumbuhkan doa, semangat, dan harapan kolektif yang menghilangkan batas perbedaan demi persatuan bangsa,” tutur Gatot.

Baca juga: Refleksi HUT Kemerdekaan RI Ke 80 (10): Dengan Olahraga, Akan Menumbuhkan Sportifitas, Toleransi dan Generasi Champion

Olahraga Jadi Soft Power Diplomacy

Lebih jauh, ia menegaskan olahraga layak ditempatkan sebagai prioritas pembangunan nasional. Olahraga tidak hanya membentuk identitas bangsa, tetapi juga menjadi medium pembelajaran karakter bagi generasi muda mulai disiplin, kerja sama, pantang menyerah, serta sportifitas. “Olahraga itu membentuk karakter bangsa yang siap menghadapi tantangan global,” imbuhnya.

Olahraga juga menjadi soft power diplomasi. Popularitas sepak bola Indonesia belakangan ini, misalnya, membuat nama bangsa semakin dikenal di dunia. “Jika olahraga Indonesia maju, maka kekuatan dan daya tawar kita di level internasional akan semakin diperhitungkan,” tegas Gatot.

Namun, menurutnya semua itu hanya bisa dicapai bila pemerintah konsisten membangun olahraga secara serius dan terencana. Hal ini selaras dengan amanat Undang-Undang Sistem Keolahragaan, yang mencakup pengembangan olahraga pendidikan, olahraga prestasi, olahraga masyarakat, dan industri olahraga.

Refleksi HUT Kemerdekaan Ke 80 (12) Saatnya Olahraga Jadi Prioritas Pembangunan Nasional Menuju Prestasi Global

Baca juga: Refleksi HUT Kemerdekaan RI Ke 80 (9): Menjaga Lingkungan Termasuk Hubbul biah dan Fiqhul Biah

“Negara harus menyusun kebijakan nasional olahraga yang terintegrasi dengan roadmap jelas. Mulai dari pembangunan akademi olahraga, penyelenggaraan kompetisi berjenjang, hingga penguatan industri kreatif olahraga. Semua itu harus masuk dalam RPJMN dan anggaran prioritas,” ungkapnya.

Di sisi lain, keterlibatan masyarakat juga sangat penting. Dari dukungan supporter, klub-klub lokal, sekolah, komunitas olahraga, hingga crowdfunding untuk atlet, semua bisa memperkuat ekosistem pembinaan olahraga nasional. “Budaya olahraga yang tumbuh di masyarakat akan membuka jalan lahirnya atlet-atlet berprestasi yang menjadi duta bangsa,” tandasnya.

Peran swasta dalam mendukung olahraga tak bisa diremehkan. Seperti yang dilakukan Djarum melalui Djarum Foundation, memberikan kontribusi sangat nyata dalam melahirkan talenta talenta bulutangkis yang sudah banyak mengharumkan nama bangsa dikancah internasional. Djarum Foundation berani "berkorban" demi kejayaan bangsa mulai dari pembibitan, pembinaan, kepelatihan, pembangunan infrastruktur, kompetisi, dan tentu support dana sangat besar untuk memproduksi atlet atlet profesional dengan karakter kuat menjadi champion. Soal peran serta Djarum Foundation di bidang olahraga bulutangkis tidak bisa dibantah dan rakyat Indonesia menjadi saksinya.

Baca juga: Refleksi HUT Kemerdekaan RI Ke 80 (8): Pendidikan dan Penegakan Hukum Kunci Kesadaran Merawat Alam

Bukan hanya di bidang olahraga bulutangkis, yang tidak terduga, Djarum melalui Djarum Foundation ternyata sangat konsen di bidang sepakbola wanita. Seperti bulutangkis, Djarum juga melakukan pembibitan, pembinaan, kepelatihan, kompetisi di berbagai daerah. Lewat Milklife Soccer Challenge, kompetisi yang mengkhususkan usia 10-12 tahun benar benar mampu memberikan harapan baru bagi pelajar wanita yang ingin bertalenta sebagai atlet sepabola wanita.

Terbukti kegiatan kompetisi Milklife Soccer Challenge ini, di Jakarta diikuti 96 sekolah SD dan MI( Madrasah Ibtidaiyah). Di Bandung diikuti 71 sekolah SD dan MI, di Surabaya diikuti 61 sekolah SD dan MI. Apa yang dilakukan Djarum Foundation ini, 5-6 tahun ke depan bisa menjadi penyuplai atlet atlet sepakbola wanita berbakat yang siap menjadi tim nasional. Karena tidak mungkin hanya mengandalkan pemain timnas yang murni dirancang PSSI tetapi pembibitannya harus dipikirkan. Disinilah Djarum Foundation mengisi ruang ruang tersebut. Dan apa yang dilakukan Djarum ini bukan sekadar mendorong generasi bangsa nenjadi olahragawan tetapi secara tidak langsung sejak dini megedukasi dan memberi nutrisi anak anak bangsa berfikir sportifitas, berfikir sebagai generasi champion.

Sementara itu, pemerintah terus berupaya memajukan olahraga Indonesia hingga ke ajang internasional. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo saat menghadiri ajang inisiatif olahraga global “Securing the Legacy: Debriefing from Paris 2024 for Future Major Sporting Events Marking” di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (5/3), menyatakan komitmen Indonesia dalam memastikan olahraga tetap sebagai platform untuk ketahanan dan inklusi menuju perdamaian.

Baca juga: Refleksi HUT Kemerdekaan RI Ke 80(7): Tugas Besar Pengelolaan Sampah, Pengendalian Polusi, dan Pelestarian Hutan

Indonesia mengakui kekuatan olahraga sebagai kekuatan persatuan, diplomasi, dan keamanan. “Dalam semangat ini, kita berkumpul hari ini untuk menegaskan kembali komitmen bersama kita dalam memastikan bahwa olahraga tetap menjadi platform bagi ketahanan dan inklusi menuju perdamaian,” tutur Dito seperti dikutip dari kemenpora.go.id.

Dia mengungkapkan Indonesia telah lama menjadi bangsa yang sangat mencintai olahraga. Bahkan komitmen atas olahraga ini telah melampaui batas-batas negara Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan peran Indonesia yang telah sukses menjadi tuan rumah menyelenggarakan berbagai event olahraga terbesar di dunia.

Ajang-ajang olahraga dunia tersebut mulai dari Asian Games 2018 yang melibatkan 16 ribu peserta, 1,3 juta penonton, dan 100 ribu personel keamanan. Kemudian Piala Dunia Basket FIBA 2023 di Jakarta yang diramaikan oleh 111 ribu penonton dan lebih dari 1.500 personel keamanan. Piala Dunia U-17 FIFA 2023, yang disaksikan sekira 430 ribu penonton dan lebih dari 13 ribu personel keamanan. Juga MotoGP Mandalika 2023, yang sukses menarik lebih dari 100 ribu penggemar, dengan didukung lebih dari 3 ribu personel keamanan. “Indonesia secara konsisten telah memenuhi standar global,” tegas Menpora. (*)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 27 November 2025
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:44
Ashar
15:08
Maghrib
17:57
Isya
19:11
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan