Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 11 November 2025
home global news detail berita

Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal Akui Palestina, Israel Marah Besar

tim langit 7 Senin, 22 September 2025 - 08:54 WIB
Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal Akui Palestina, Israel Marah Besar
LANGIT7.ID-Jakarta; Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal resmi mengakui negara Palestina pada Minggu (21/9). Langkah ini muncul dari rasa frustrasi terhadap perang Gaza yang terus berkepanjangan, sekaligus upaya mendorong solusi dua negara. Israel langsung merespons keras keputusan itu.

Dengan keputusan ini, keempat negara Barat tersebut bergabung dengan sekitar 140 negara lain yang sudah lebih dulu mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Bagi Inggris, keputusan ini sangat simbolis karena negara itu punya peran besar dalam terbentuknya Israel modern setelah Perang Dunia II.

“Untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi rakyat Palestina dan Israel, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina,” ujar Perdana Menteri Keir Starmer. Ia menambahkan, “Krisis kemanusiaan buatan manusia di Gaza semakin parah. Serangan tanpa henti, kelaparan, dan kehancuran dari pemerintah Israel benar-benar tidak bisa ditoleransi.”

Kabar ini diperkirakan akan diikuti negara lain, termasuk Prancis, yang kemungkinan besar mengumumkan sikap serupa minggu ini di Sidang Umum PBB di New York.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keras keputusan itu. “Saya punya pesan jelas untuk para pemimpin yang mengakui negara Palestina setelah pembantaian mengerikan 7 Oktober: kalian sedang memberi hadiah besar untuk terorisme,” katanya, merujuk pada serangan Hamas tahun 2023 yang menewaskan 1.200 orang di Israel. “Dan saya punya pesan lain: hal itu tidak akan terjadi. Negara Palestina tidak akan pernah didirikan di sebelah barat Sungai Yordan.”

Serangan Hamas tersebut juga membuat 251 orang Israel disandera. Sebagai balasan, operasi militer Israel di Gaza selama hampir dua tahun menewaskan lebih dari 65 ribu orang, sebagian besar warga sipil, menghancurkan bangunan, memicu kelaparan, dan memaksa hampir seluruh penduduknya mengungsi berulang kali.

Hamas menyambut keputusan ini, tetapi menegaskan pengakuan harus diikuti langkah nyata untuk menghentikan perang di Gaza dan mencegah Israel mencaplok Tepi Barat. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut pengakuan ini membuka jalan agar “Negara Palestina bisa hidup berdampingan dengan Negara Israel dalam keamanan, perdamaian, dan bertetangga baik.”

Starmer bahkan menulis langsung surat ke Abbas untuk menegaskan keputusan Inggris. Ia mengingatkan bahwa sejak 1917 London sudah mendukung tanah air bagi Yahudi, tetapi juga menjanjikan perlindungan hak-hak komunitas non-Yahudi.

Tekanan politik di dalam negeri juga ikut memengaruhi keputusan negara-negara Barat ini. Banyak warga dan anggota parlemen di Inggris, Kanada, dan Australia marah melihat jumlah korban di Gaza terus bertambah, anak-anak kelaparan, dan pemerintah mereka dianggap tak mampu menekan Israel—bahkan masih memasok senjata.

Perdana Menteri Kanada Mark Carney menegaskan, langkah ini justru akan menguatkan mereka yang ingin perdamaian. “Ini sama sekali bukan bentuk legitimasi untuk terorisme, apalagi hadiah untuk itu,” katanya.

Sementara itu, Amerika Serikat—sekutu terdekat Israel—belum memberi komentar. Presiden Donald Trump sebelumnya sudah menegaskan menolak pengakuan negara Palestina.

Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir, bahkan menanggapi dengan wacana agar pemerintah segera memberlakukan kedaulatan penuh di Tepi Barat. Langkah itu dianggap sama saja dengan aneksasi wilayah yang direbut Israel pada perang 1967.

Sejarah panjang juga kembali disorot. Inggris merebut Yerusalem dari Kesultanan Ottoman pada 1917, lalu pada 1922 Liga Bangsa-Bangsa memberi mandat kepada Inggris untuk mengatur Palestina. Kini, setelah lebih dari seabad, keputusan Inggris dianggap sebagai upaya “membenahi sejarah.”

Husam Zomlot, Kepala Misi Palestina di Inggris, menyaksikan pengumuman Starmer lewat ponsel dengan penuh haru. Di kantor misi Palestina di London, yang mungkin segera ditingkatkan statusnya menjadi kedutaan, suasananya penuh senyum dan pelukan. “Hari ini adalah momen ketika Perdana Menteri Inggris dan pemerintahnya berdiri di depan rakyatnya untuk berkata: ‘Kita harus memperbaiki sejarah, kita harus meluruskan kesalahan masa lalu’,” ucap Zomlot.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 11 November 2025
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:40
Ashar
15:00
Maghrib
17:51
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan