LANGIT7.ID-, Prancis - Perampokan yang terjadi di
Museum Louvre pada Minggu (19/10) langsung merembet ke ranah politik. Pemimpin sayap kanan Jordan Bardella, menggunakan peristiwa ini untuk menyerang Presiden Prancis
Emmanuel Macron, yang tengah menghadapi parlemen terpecah belah.
"Louvre adalah simbol global budaya kita," tulis Bardella di X. "Perampokan ini, yang memungkinkan pencuri, mencuri permata dari kerajaan Prancis, merupakan penghinaan yang tak tertahankan bagi negara kita. Sejauh mana kehancuran negara ini akan berlangsung?", sambungnya.
Di sisi lain,
Macron memberikan komentarnya atas kasus perampokan yang menggemparkan dunia itu. Ia mengatakan, Prancis akan "mengambil kembali karya-karya tersebut, dan para pelakunya akan diadili. Pencurian yang dilakukan di Louvre merupakan serangan terhadap warisan yang kita hargai karena merupakan sejarah kita".
Baca juga: Geger, Museum Louvre Prancis Dirampok di Siang Bolong, 8 Perhiasan Napoleon RaibMenteri Dalam Negeri
Prancis Laurent Nuñez menyebutnya sebagai "perampokan besar", seraya mencatat bahwa langkah-langkah keamanan di Louvre telah diperkuat dalam beberapa tahun terakhir, dan akan diperkuat lebih lanjut sebagai bagian dari perombakan museum senilai jutaan Euro.
Keamanan di sekitar karya-karya besar tetap ketat. Lukisan Mona Lisa berada di balik kaca antipeluru dalam kotak ber-AC. Tetapi pencurian hari Minggu juga menggarisbawahi bahwa perlindungan tidak sama ketatnya di lebih dari 33.000 objek di Louvre. Insiden ini merupakan aib lain bagi museum yang sudah diawasi ketat.
Seorang pengunjung Louvre, Magali Cunel yang berprofesi guru bahasa Prancis dari dekat Lyon, mengungkapkan apa yang dipikirkan banyak orang yaitu "Bagaimana mereka bisa naik lift ke jendela dan mengambil perhiasan di siang hari? Sungguh tidak dapat dipercaya bahwa museum setenar ini bisa memiliki celah keamanan yang begitu kentara."
Ini bukan kali pertama Museum Louvre kemasukan pencuri. Museum yang paling banyak dikunjugi orang ini memiliki sejarah pencurian yang panjang, mungkin yang terbesar adalah yang dilakukan oleh seorang dekorator Italia yang sempat bekerja di sana dan mencuri Mona Lisa pada tahun 1911.
Vincenzo Peruggia memasuki museum dengan berpakaian seperti pekerja museum. Ketika tidak ada yang melihat, ia mengambil lukisan itu dan menyelinap keluar. Ia kemudian ditangkap dan lukisan itu disita kembali.
Aksi pencurian yang terkenal lainnya terjadi pada tahun 1956, ketika seorang pengunjung melemparkan batu ke arah senyum Mona Lisa, mengelupas cat di dekat siku kirinya dan mempercepat proses untuk memajang karya tersebut di balik kaca pelindung.
Baca juga: Kronologi Pencurian Kilat di Museum Louvre, Hanya Kurang dari 10 MenitDiberitakan sebelumnya, Louvre dirampok pada Minggu, siang hari, dalam waktu kurang dari 10 menit. Kementerian Kebudayaan Prancis mengatakan delapan benda telah dicuri, tetapi tidak termasuk mahkota berharga milik istri Napoleon III, Permaisuri Eugénie, yang dijatuhkan para pencuri saat melarikan diri. Mereka juga kehilangan berlian Regent, yang ditaksir oleh Sotheby's lebih dari USD60 juta (£45 juta).
Barang-barang lain yang dicuri termasuk tiara, anting-anting, dan kalung safir dari set perhiasan Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense, serta perhiasan dari set perhiasan Marie-Louise.
(lsi)