LANGIT7.ID–Jakarta; Pertemuan hangat berlangsung di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, pada Kamis (30/10), ketika Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafiq Mughni menerima kunjungan Menteri Wakaf Republik Arab Suriah, Syaikh Dr. Moh. Abo Al-Kheir. Pertemuan itu menandai babak baru dalam upaya mempererat diplomasi keislaman antara Indonesia dan Suriah melalui jalur pendidikan, dakwah, serta pertukaran nilai-nilai Islam yang moderat.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Wakaf Suriah menuturkan bahwa masyarakat di negerinya telah lama mengenal kiprah Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang berperan besar dalam memajukan pendidikan, sosial, dan dakwah berlandaskan semangat moderasi. Ia menegaskan bahwa Suriah yang kini bangkit kembali adalah negara yang menjunjung tinggi perdamaian dan nilai cinta kasih, serta bertekad memperkuat ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Ia juga menggarisbawahi eratnya hubungan historis antara Indonesia dan Suriah dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga kebudayaan. Selain itu, ia mengajak Muhammadiyah untuk mengirimkan kader terbaiknya guna menempuh pendidikan tinggi di Suriah, yang kini disebutnya tengah membangun kembali reputasi sebagai pusat peradaban Islam di kawasan Arab.
“Negara Suriah yang baru kini menjadi negara arab yang menjunjung nilai-nilai keislaman, kami ingin menjadi mercusuar peradaban islam di dunia,” ujar dia dalam keterangan resmi, Selasa (4/11/2025).
Kunjungan tersebut turut dihadiri Duta Besar Suriah untuk Indonesia, Abdul Munim Anam. Dalam kesempatan itu, ia menawarkan kerja sama konkret di sektor pendidikan, budaya, dan ekonomi. Ia menilai peran Muhammadiyah sangat besar dalam ketiga sektor tersebut dan meyakini kolaborasi lintas negara dapat membuka jalan bagi penguatan relasi antardunia Islam.
Menanggapi hal tersebut, Syafiq Mughni menyampaikan apresiasi dan kesiapan Muhammadiyah untuk menindaklanjuti inisiatif kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah melalui Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) akan merancang langkah konkret agar kolaborasi dengan Suriah memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi juga bagi umat Islam secara global.
Pertemuan ini menjadi momentum penting yang mempertegas peran Muhammadiyah dalam jaringan kerja sama internasional. Lebih dari sekadar kunjungan kehormatan, pertemuan ini membuka peluang baru bagi penguatan pendidikan Islam, moderasi beragama, serta pertukaran gagasan antarulama dari dua negara sahabat.
(lam)