LANGIT7.ID-Jakarta; Transformasi industri keuangan syariah kini semakin terlihat nyata seiring semakin kuatnya komitmen pelaku industri menghadirkan layanan yang modern, lengkap, dan mudah diakses masyarakat. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam rangkaian Syariah Financial Fair (SYAFIF) 2025 dan Expo Keuangan & Seminar Syariah (EKSiS) 2025 yang digelar di berbagai kota.
Ketua iB Marcomm Asbisindo sekaligus Ketua Organizing Committee Orkestrasi Program Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK (OC LIKS OJK), Nur Trismantara, menegaskan bahwa penyelenggaraan program literasi syariah ini merupakan bagian dari upaya membangun ekosistem syariah yang lebih modern. “Niat dan komitmen kami tetap sama sejak awal, yaitu menghadirkan ekosistem keuangan syariah yang semakin modern, lengkap, dan mudah diakses masyarakat melalui berbagai roadshow, expo, dan aktivasi di berbagai kota,” ujar Ketua iB Marcomm Asbisindo sekaligus Ketua OC LIKS OJK, Nur Trismantara dalam keterangannya, dikutip Jumat (21/11/2025).
Trisman menambahkan bahwa perkembangan industri syariah saat ini menunjukkan perubahan besar akibat meningkatnya pemahaman masyarakat. Ia optimistis kontribusi ekosistem syariah terhadap perekonomian akan semakin besar ke depan. “Kami percaya, literasi yang meningkat akan diikuti perilaku finansial yang lebih baik dan semakin banyak masyarakat memilih produk dan layanan syariah raman, dan memberikan keberkahan," ujar Trisman.
Dari sisi penyelenggaraan, SYAFIF 2025 telah berlangsung di empat kota—Tangerang, Palembang, Bandung, dan Mataram—dengan menghadirkan edukasi publik, expo PUJK Syariah, workshop UMKM, hingga program interaktif bagi pelajar, mahasiswa, dan komunitas. Program literasi dan inklusi keuangan syariah ini juga mencatat antusiasme besar, dengan lebih dari 13 ribu pengunjung serta hampir 10 ribu pembukaan rekening baru.
Puncak acara hadir melalui EKSiS 2025 yang akan digelar di Jakarta selama empat hari. Program tersebut mencakup 43 sesi edukasi, kompetisi kreatif, workshop UMKM, serta penampilan musisi nasional.
Transformasi modernisasi industri syariah juga terlihat dari luasnya dukungan ekosistem industri. Dari sektor perbankan syariah, kegiatan ini melibatkan 22 bank syariah dan unit usaha syariah seperti Bank Syariah Indonesia, Bank NTB Syariah, CIMB Niaga Syariah, Bank Aceh Syariah, Bank Jakarta Syariah, dan Bank Muamalat. Sementara itu, sektor non-perbankan syariah turut berpartisipasi melalui lebih dari 25 institusi, termasuk Pegadaian Syariah, Jamkrida Banten UUS, PNM Syariah, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Askrindo Syariah, ACC Syariah, Star Asset Management, dan Trimegah Asset Management.
Dukungan tidak berhenti di industri keuangan. Rumah Sakit Setia Mitra, PT Rintis Sejahtera, ID Clear, Privy, Oriflame, Santoon, Baznas, dan Jakarta Entrepreneur juga terlibat dalam memperkuat ekosistem acara. Sejumlah asosiasi seperti Asbisindo, Himbarsi, Asbanda, PPGI, Asippindo, APPI, AMII, APEI, dan AFPI turut mempertegas bahwa perkembangan keuangan syariah merupakan agenda bersama lintas sektor.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan perhatian besar terhadap modernisasi layanan syariah ini. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengapresiasi keberhasilan program ini dalam memperluas akses layanan syariah. “Alhamdulillahirabbil‘alamin, penyelenggaraan SYAFIF dan EKSiS 2025 berhasil memperluas akses keuangan syariah. Ini menjadi bukti nyata kontribusi semua pihak dalam mendorong ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan semakin dekat dengan masyarakat,” ujar Frederica.
Frederica juga menyoroti pentingnya empat pilar utama dalam pengembangan industri syariah. Ia mengatakan bahwa pengembangan produk, penetrasi produk, pemerataan akses, dan peningkatan pemahaman masyarakat adalah kunci agar industri syariah mampu menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat. Frederica berharap kolaborasi seluruh pemangku kepentingan terus berlanjut.
Dengan dukungan lintas sektor dan semakin kuatnya komitmen modernisasi, industri keuangan syariah menunjukkan bahwa transformasi bukan lagi konsep, melainkan kenyataan yang makin dirasakan masyarakat. Acara SYAFIF–EKSiS 2025 menjadi bukti bahwa modernisasi syariah kini bergerak secara terstruktur, masif, dan semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
(lam)