LANGIT7.ID-, Australia - Senator
Australia , Pauline Hanson diskors selama satu minggu lantaran mengenakan burka di
parlemen. Ia dituduh telah melakukan tindakan rasisme secara terang-terangan oleh rekannya.
Hanson dikecam oleh sesama senator dan kemudian secara resmi dikecam atas aksinya pada hari Senin (24/11).
Senator Queensland dari partai One Nation yang anti-imigrasi tersebut, sedang berupaya mengajukan rancangan undang-undang yang akan melarang penutup wajah penuh di tempat umum. Hal ini telah lama ia perjuangkan.
Aksi Hanson mengenakan burka di parlemen ini bukanlah yang pertama, melainkan yang kedua. Ia pun mengatakan bahwa tindakannya itu merupakan protes atas penolakan Senat terhadap rancangan undang-undangnya.
Baca juga: 69 Sekolah di Australia Ditutup, Menyusul Temuan Kandungan Asbes Pada Mainan Pasir BerwarnaTak lama setelah anggota parlemen lain menghalangi Hanson mengajukan RUU tersebut pada hari Senin, ia kembali mengenakan burka hitam.
"Ini senator rasis, menunjukkan rasisme yang terang-terangan," kata Mehreen Faruqi, senator Muslim dari Partai Hijau yang tahun lalu dinyatakan oleh Pengadilan Federal sebagai korban diskriminasi rasial oleh Hanson, sebuah putusan yang saat ini sedang diajukan banding oleh Hanson. Melansir bbc.com, Rabu (26/11/2025).
Fatima Payman, senator independen dari negara bagian Australia Barat, menyebut aksi tersebut "memalukan".
Menteri Luar Negeri Penny Wong, yang menjabat sebagai pemimpin pemerintahan di senat, pada hari Selasa mengajukan mosi untuk mengecam Hanson, dengan mengklaim bahwa ia "telah memamerkan prasangka sebagai bentuk protes selama beberapa dekade".
Mosi tersebut, yang disetujui dengan suara 55 berbanding lima, menyatakan bahwa tindakan Hanson "dimaksudkan untuk menjelek-jelekkan dan mengejek orang berdasarkan agama mereka" dan "tidak menghormati Muslim Australia".
Wong sebelumnya berpendapat bahwa Hanson "tidak layak menjadi anggota Senat Australia".
Baca juga: Influencer Australia Ini Rela Pindah Sekeluarga ke UK, Demi Tetap Bisa Main SosmedDalam sebuah unggahan di Facebook, Hanson menulis: "Jika mereka tidak ingin saya memakainya, larang burka."
Ia sebelumnya mengenakan burka di parlemen pada tahun 2017, dan juga menyerukan pelarangan nasional pada saat itu.
Sementara pada tahun 2016, Hanson dikritik karena pidato perdananya di Senat Australia, di mana ia mengatakan bahwa negara itu berada dalam bahaya "dibanjiri oleh Muslim".
Pidato ini menggemakan pidato pertamanya yang kontroversial di Dewan Perwakilan Rakyat, yang disampaikan pada tahun 1996, di mana ia memperingatkan bahwa negara itu berada dalam bahaya karena "dibanjiri oleh orang Asia". (*/lsi/bbc)
(lsi)