LANGIT7.ID-, Aceh -
Banjir dan
tanah longsor yang melanda wilayah Provinsi
Aceh menyebabkan kerusakan yang begitu besar. Puluhan rumah warga, ruas jalan, dan fasilitas umum terdampak
banjir hingga menelan korban jiwa.
Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf bahkan telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi tahun 2025, Sesuai dengan surat keputusan Gubernur Aceh Nomor 100.3.3/1416/2025 tentang Penetapan Status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh Tahun 2025.
Status darurat ini ditetapkan untuk 14 hari, berlaku sejak 28 November hingga 11 Desember 2025.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Fadmi Ridwan mengatakan penetapan status dikeluarkan oleh masing-masing kepala daerah berdasarkan kondisi terkini. Penetapan status darurat ini sebagai upaya mempercepat penanganan bencana banjir menyusul tingginya intensitas hujan yang melanda kawasan itu hingga saat ini.
"Dari surat yang kami terima, ada 14 Kabupaten/Kota yang telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi yaitu Pidie, Lhokseumawe, Aceh Tamiang, Subulussalam, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Barat, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Utara dan Aceh Barat Daya," kata Fadmi Ridwan, dikutip Senin(1/12/2025).
![Selain Aceh Tengah, Empat Kabupaten di Aceh Ini Juga Nyatakan Ketidaksanggupan Tangani Bencana]()
Sementara itu dari 14 Kabupaten/Kota yang berstatus siaga darurat, ada 4 Kabupaten/Kota yang sudah mengirimkan surat ketidaksanggupan dalam rangka penanganan bencana darurat bencana yaitu, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Kota Lhokseumawe.
"Untuk 4 kabupaten tersebut sudah menyatakan ketidaksanggupan dalam rangka penanganan bencana darurat bencana. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan sehingga terbatasnya kemampuan daerah dalam ketersedian logistik, peralatan, sumber daya dan anggaran," sebut Fadmi Ridwan.
Baca juga: Bupati Aceh Tengah Keluarkan Surat Pernyataan: Tak Mampu Tangani Darurat Bencana"Penanganan di lapangan sudah dilakukan dengan sigap dan cepat. Namun, kita menyadari bahwa bantuan yang tersedia belum sepenuhnya mencukupi karena kebutuhan biaya dan masih terputusnya jalur darat," ungkapnya.
Selain itu, BPBA juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada, mengikuti arahan dari petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan diri dan keluarga.
(lsi)