LANGIT7.ID, Jakarta - Memaknai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengajak umat Islam mengutamakan pengamalan ajaran welas asih dan rahmat bagi semesta alam.
Haedar menyebut ada tiga pesan penting dalam rangka menyambut hari maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1443 Hijriyah.
Pertama, umat Islam harus memperpendek atau meminimalisasi bahkan menghilangkan jarak atau kesenjangan antara nilai agama yang serba baik, serba benar, dan serba utama dengan praktik kehidupan nyata. Sebab, dalam kehidupan nyata seringkali berbeda dari nilai-nila yang telah diajarkan agama.
"Praktik itu bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, namun juga dalam praktik kehidupan politik, ekonomi, budaya, dan kehidupan yang lebih luas di mana agama menjadi sumber nilai yang utama,” kata Haedar dalam menyambut maulid nabi 1443 H, dikutip dari laman Muhammadiyah, Selasa (19/10/2021).
Kedua, umat Islam harus memperhatikan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan penguasaan teknologi, kehidupan politik, ekonomi, dan budaya modern. Dia menilai kemajuan itu menyisakan krisis moral, krisis perilaku, krisis keteladanan dan berbagai kekerasan atas nama apapun.
“Maka seyogyanya umat beragama, khususnya kaum muslim, untuk menghadirkan alam pikiran, sikap, dan tindakan yang mampu menjadi solusi atas berbagai problem kehidupan yang bersifat krisis tersebut,” ucap Haedar.
Dia meminta umat muslim menjadikan Islam dan figur Nabi Muhammad SAW sebagai role model untuk menghadirkan kehidupan yang lebih beradab, lebih menjunjung tinggi nilai-nilai utama, menyebar perdamaian, persatuan sekaligus mencegah segala bentuk permusuhan, kebencian, kekerasan, keretakan, dan hal lain yang membuat suatu bangsa jatuh.
Ketiga, secara umum, bangsa Indonesia yang sejatinya berbasis kebudayaan luhur mampu mewujudkan cita-cita luhur untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Cita-cita luhur itu yakni kehidupan yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana impian para pendiri bangsa.
“Saya percaya bahwa peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW selalu menjadi sumber nilai kebaikan, keutamaan dan keluhuran hidup kita bersama,” ucap Haedar.
Menurut Haedar, sifat utama Nabi Muhammad seperti penyebar perdamaian, pemersatu umat, dan penyebar nilai luhur yang beriringan antara nilai ilahiyah dan kemanusiaan wajib ditampilkan oleh umat Islam.
“Kehadiran kaum muslim dalam keragamannya maupun umat beragama pada umumnya tentu harus menjadi kekuatan yang menjadi kanopi suci, menjadi peneduh, pendamai, pemersatu, sekaligus juga mengantarkan bangsa ini dalam keragaman menjadi bangsa yang berkemajuan dengan nilai-nilai luhur itu sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar, bersaing, dengan bangsa lain, berkemajuan dengan nilai-nilai utama agama, pancasila dan kebudayaan luhur bangsa,” ucap Haedar.
(jqf)