LANGIT7.ID, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19 lebih cepat dibandingkan dengan krisis yang terjadi pada tahun 1997-1998.
Hal tersebut disampaikan Menkeu dalam Working Lunch: Joint Side Event Sherpa Track dan Finance Track Presidensi G20 Indonesia. Menurut Menkeu, Indonesia membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk memulihkan ekonomi pasca Covid-19.
Baca juga: Presidensi G20 Diharapkan Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi Dunia"Kalau dilihat dan dibandingkan dengan situasi pada saat Indonesia menghadapi krisis tahun 97-98, dibutuhkan 4 tahun untuk memulihkan ekonomi kita sampai kepada level GDP pre-crisis. Untuk Covid ini, dalam waktu satu setengah tahun, kita telah mampu kembali kepada pre-Covid GDP level," ujar Menkeu seperti dikutip Jumat (17/12).
Menkeu menjelaskan cepatnya pemulihan tersebut berkat resiliensi sektor keuangan dan dunia usaha, serta instrumen dan kebijakan pemerintah yang responsif. "Ini adalah sesuatu yang patut untuk kita semuanya syukuri dan membanggakan, namun ini berarti belum selesai tugas kita," katanya.
Baca juga: Sektor Zakat dan Wakaf Percepat Pemulihan Ekonomi NasionalJika dilihat dari sisi penciptaan kesempatan kerja, lanjut Menkeu, pengangguran berhasil menurun dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Tingkat pengangguran dapat ditekan hingga level 6,5 persen, setelah sempat melonjak di atas 7,1 persen.
Lebih lanjut, Menkeu berharap hal tersebut bisa menjadi modal bagus bagi Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022. "Kita harapkan ini akan menimbulkan suatu optimisme dan sinergi, sehingga Indonesia tidak hanya sukses menjadi tuan rumah dan Presidensi G20, tapi juga sukses untuk menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia dan penanganan Covid yang baik," jelasnya.
Baca juga: Begini Tolak Ukur Pemulihan Ekonomi(asf)