LANGIT7.ID, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir berpesan kepada umat Islam agar mengawali tahun 2022 dengan jejak yang baik. Menurut dia, kebaikan dalam Islam ada dua dimensi, pertama kebaikan yang bersumber dari Allah Swt dan kedua, kebaikan yang bersumber dari umat manusia.
"Mari mengawali tahun baru dengan jejak yang baik, yakni amal shalih. Seraya mengaktualisasikan iman dengan akhlak yang lebih baik lagi," kata Prof Haedar Nashir dalam kegiatan zikir nasional secara virtual, dikutip Senin (3/1/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebaikan yang bersumber dari Allah adalah perintah berbuat kebaikan (amar makruf) dan mencegah dari kemungkaran (nahi munkar). Sebagaimana perintah Allah:
Baca Juga: Muhammadiyah Nilai NU Merupakan Representasi Wasatiah Islamوَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Waltakum minkum ummatun yad'una ilal khair waya'muruna bil ma'ruf wayanhauna anil munkar wa'ulaaika humul muflihun.
Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS Ali Imran: 104).
"Kemuliaan agama terpancar dari nilai kebaikan, nilai moral, dan nilai kamaslahatan yang berlaku bagi orang banyak. Maka seluruh perbuatan dan ucapan kita harus berbuah kebaikan," kata dia.
Selanjutnya, nilai kebaikan yang tumbuh dalam kebudayaan (urf) masyarakat banyak. Menurut dia, nilai itu memancar dalam kebaikan umum, seperti kebiasaan tolong menolong, berbagi, dan kerja sama dalam mencegah hal yang buruk.
Baca Juga: Jokowi: Tak Ada Dispensasi Karantina bagi Warga dari Luar Negeri"Seperti mencegah korupsi, kekerasan, dan segala tindak asusila lainnya, harus jadi kebiasan dalam hidup kita," ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menularkan kebaikan dalam bentuk kewaspadaan menghadapi pandemi yang belum berakhir dengan tetap optimis. Namun tidak abai terhadap sesama, yakni dengan cara menolong saudaranya yang terdampak pandemi.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat mewujudkan persatuan. Dimulai dari persatuan antar tetangga, masyarakat luas hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Masyarakat juga harus menjunjung perdamaian atau al-Islah. Ketika ada keretakan di tubuh bangsa kita, bersilaturahmilah, dan rajut ukhuwah agar benih keretakan itu tidak menjadi perpecahan," ujar Haedar.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Tren Penurunan Kasus Covid-19 Harus Dijaga(zhd)