Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?”
Juz ke - 30
Tafsir
“Apakah kita akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?” Mereka memandang persoalan hari kebangkitan hanya dengan pendekatan logika, padahal persoalan ini harus didekati dengan keimanan. Al-Qur’an banyak menyajikan dalil meyakinkan tentang keniscayaan hari kebangkitan.”
Pada ayat ini kemudian dijelaskan bahwa orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan bertanya dengan nada penyesalan, Apakah kami betul-betul dikembalikan seperti kehidupan semula? Hal ini juga pernah mereka tanyakan, sebagaimana terdapat dalam firman Allah:
Mereka berkata, Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (al-Muminun/23: 82)
Pada hari Kiamat pun mereka masih bertanya, Apakah kami akan dibangkitkan juga apabila telah menjadi tulang-belulang yang hancur dan bersatu dengan tanah? padahal ketika di dunia sudah dijelaskan dalam firman Allah:
Dia berkata, Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh? Katakanlah (Muhammad), Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (Yasin/36: 78-79)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nazi'at
Surat An Naazi´aat terdiri atas 46 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Naba´. Dinamai An Naazi´aat diambil dari perkataan An Naazi´aat yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dinamai pula as Saahirah yang diambil dari ayat 14, dinamai juga Ath Thaammah diambil dari ayat 34.
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.