Penting, Ini Hal Pertama yang Harus Diajarkan kepada Mualaf
Muhajirin
Kamis, 26 Mei 2022 - 22:01 WIB
Ilustrasi: ikrar syahadat Deddy Corbuzier saat masuk Islam di hadapan Gus Miftah (foto: istimewa)
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan pelajaran pertama yang harus diajarkan kepadamualaf. Pelajaran tersebut terkandung dalam hadits masyhur dalam kitab 'Arbain Imam Nawawi.
Dalam hadits tersebut diceritakan, suatu ketika para sahabat duduk di samping Rasulullah SAW. Tiba-tiba datang seorang laki-laki dengan pakaian bersih, tidak tampak dari pria itu pernah melakukan perjalanan, dan tidak ada satupun sahabat yang mengenal pria itu.
Pria tersebut lalu bertanya kepada Rasulullah tentang Islam, Iman dan Ihsan. Setelah pria itu pergi, Rasulullah menjelaskan, laki-laki itu adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama Islam kepada para Sahabat Nabi Muhammad. Berikut terjemah lengkap hadits tersebut:
Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata : Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya Ayat 52-66: Keteguhan Ibrahim dalam Dakwah Tauhid
Dalam hadits tersebut diceritakan, suatu ketika para sahabat duduk di samping Rasulullah SAW. Tiba-tiba datang seorang laki-laki dengan pakaian bersih, tidak tampak dari pria itu pernah melakukan perjalanan, dan tidak ada satupun sahabat yang mengenal pria itu.
Pria tersebut lalu bertanya kepada Rasulullah tentang Islam, Iman dan Ihsan. Setelah pria itu pergi, Rasulullah menjelaskan, laki-laki itu adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama Islam kepada para Sahabat Nabi Muhammad. Berikut terjemah lengkap hadits tersebut:
Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata : Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya Ayat 52-66: Keteguhan Ibrahim dalam Dakwah Tauhid